Sekitar 4.000 rumah tangga mengalami pemadaman listrik pada hari Senin, menurut Perusahaan Tenaga Listrik Hokuriku.
Lebih dari 40.000 penduduk di empat kota di Ishikawa - termasuk Wajima, Suzu dan kota Noto - telah dievakuasi selama akhir pekan.
"Sebanyak 16.000 penduduk lainnya di prefektur Niigata dan Yamagata di utara Ishikawa juga diperintahkan untuk mengungsi," tulis kantor berita AFP.
Akemi Yamashita, warga Wajima berusia 54 tahun, mengatakan kepada AFP bahwa dia sedang mengemudi pada hari Sabtu ketika hanya dalam waktu sekitar 30 menit, air menyembur ke jalan dan dengan cepat naik.
"Hingga setengah tinggi mobil saya," katanya.
"Saya berbicara dengan warga Wajima lainnya kemarin, dan mereka berkata sangat menyedihkan tinggal di kota ini".
"Saya menitikkan air mata saat mendengarnya," katanya, menggambarkan gempa bumi dan banjir melanda wilayahnya itu seperti sesuatu dari film.
Banjir dan tanah longsor melanda Jepang bagian tengah beberapa bulan setelah gempa besar
Personel militer dikirim ke wilayah Ishikawa untuk bergabung dengan petugas penyelamat selama akhir pekan, karena puluhan ribu penduduk didesak untuk mengungsi.
Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim akibat manusia meningkatkan risiko yang ditimbulkan oleh hujan lebat karena atmosfer yang lebih hangat menahan lebih banyak air.
Daerah yang berada dalam peringatan darurat mengalami "hujan lebat dengan intensitas yang belum pernah terjadi sebelumnya", kata peramal cuaca JMA Satoshi Sugimoto pada hari Sabtu, seraya menambahkan "Ini adalah situasi di mana Anda harus segera mengamankan keselamatan Anda."
Sumber: BBC/AFP/NHK