News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Profil Giora Eiland, Jenderal Israel Pengusung Genosida yang Serukan Bunuh Semua Wanita Gaza

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayor Jenderal Giora Eiland saat masih aktif di Militer Pendudukan Israel (IDF).

Profil Giora Eiland, Jenderal Israel Pengusung Genosida yang Serukan Bunuh Semua Wanita Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Nama Jenderal pensiunan Israel, Giora Eiland kembali menjadi sorotan dalam upaya genosida yang dilakukan Israel dalam agresi militer di Jalur Gaza.

Hal itu setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dilaporkan mempertimbangkan menerapkan rencana kejam yang akan memaksa semua warga sipil Palestina meninggalkan Gaza utara.

Baca juga: Pakar Militer: Israel Kepedean Habisi Hamas Setahun Lagi, Qassam Olah Ulang 9 Ton Bom Tak Meledak

Netanyahu juga ingin menerapkan aturan yang memblokade semua bantuan apa pun masuk ke orang-orang yang tersisa dengan mengepung daerah tersebut.

Ini artinya Israel secara terang-terangan akan melakukan genosida di Gaza Utara dalam upaya pengusiran paksa secara massal warga setempat yang melanggar hukum internasional.

Berita bahwa Netanyahu sedang mempertimbangkan rencana tersebut pertama kali dilaporkan oleh CNN pada Minggu (22/9/2024).

Rencana tersebut dirumuskan oleh sekelompok pensiunan jenderal Israel, yang dipimpin oleh Giora Eiland, yang merupakan kepala Dewan Keamanan Nasional Israel dari tahun 2004 hingga 2006.

Baca juga: Israel Mau Usir Paksa Massal Warga di Gaza Utara, IDF: Warga Lebanon Simpan Rudal-Rudal Hizbullah

Siapa Giora Eiland?

Pria kelahiran 1952 di moshav Kfar Hess ini adalah mantan perwira tinggi di Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Eiland juga mantan Dewan Keamanan Nasional Israel. Setelah ia pensiun dari sektor publik, ia menjadi anggota riset senior di Lembaga Studi Keamanan Nasional.

Menurut wikipedia, Eiland juga seorang analis dan konsultan keamanan internasional di media lokal dan luar negeri. Pada 2007, ia mendirikan perusahaan konsultasi keamanan negara dan pelayanan strategi untuk pemerintah dan organisasi antar-negara.

Dia pernah memangku jabatan pimpinan di angkatan darat Israel dalam Perang Arab-Israel 1973, invasi Israel ke Lebanon 1982, dan Intifada Kedua yang dimulai pada tahun 2000.

Para pengungsi berjalan melewati gerbang untuk memasuki perbatasan Rafah ke Mesir di Jalur Gaza selatan pada 1 November 2023. Puluhan pemegang paspor asing yang terjebak di Gaza mulai meninggalkan wilayah Palestina yang dilanda perang pada 1 November ketika penyeberangan Rafah ke Mesir dibuka untuk pertama kalinya sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, menurut koresponden AFP. (MOHAMMED ABED / AFP)

Semua Warga Gaza Adalah Target Valid, Termasuk Kaum Perempuan

Pada November 2023 silam, Eiland pernah mengatakan kalau penyebaran penyakit mematikan di Gaza akan membantu Israel mencapai tujuan perangnya, sambil menyatakan bahwa seluruh penduduk wilayah tersebut merupakan target yang valid

Pensiunan komandan tentara Israel itu menyatakan kalau penyebaran penyakit mematikan di Jalur Gaza akan menjadi hasil yang menguntungkan di tengah perang Israel yang membabi buta di daerah kantong Palestina yang terkepung, di tengah serangkaian pernyataan oleh pejabat tinggi Israel yang disebut "genosida".

Mayor Jenderal Giora Eiland, yang sebelumnya mengepalai Dewan Keamanan Nasional Israel, mengatakan dalam sebuah artikel berjudul "Jangan terintimidasi oleh dunia", bahwa epidemi justru bisa membantu upaya perang Israel di Jalur Gaza.

"Masyarakat internasional memperingatkan kita terhadap bencana kemanusiaan yang parah dan epidemi yang parah. Kita tidak boleh menghindar dari ini. Bagaimanapun, epidemi yang parah di selatan Gaza akan membawa kemenangan lebih dekat," kata Eiland dalam artikel tersebut, yang diterbitkan dalam edisi bahasa Ibrani Yedioth Ahronoth.

Dia berpendapat bahwa seluruh penduduk Gaza merupakan bagian integral dari operasi Hamas dalam upaya untuk membenarkan penargetan mereka.

Dia bahkan menyerukan kalau setiap wanita yang ada di Gaza terhubung dengan Hamas dan merupakan target sah perang. 

“Siapakah perempuan ‘miskin’ di Gaza? Mereka semua adalah ibu, saudara perempuan, atau istri para pembunuh Hamas,” klaim Eiland,

“Dan tidak, ini bukan tentang kekejaman demi kekejaman, karena kami tidak mendukung penderitaan pihak lain sebagai tujuan, tetapi sebagai sarana.”

Mayor Jenderal Giora Eiland saat masih aktif di Militer Pendudukan Israel (IDF).

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich saat itu mencuit kolom Eiland dan mengatakan bahwa dia “setuju dengan setiap kata.” 

Menteri sayap kanan itu, yang dikenal karena komentarnya yang sangat rasis terhadap warga Palestina, sebelumnya telah bersumpah bahwa bahan bakar tidak akan diizinkan masuk ke Gaza “dalam keadaan apa pun,” sehingga toko-toko roti dan rumah sakit di Gaza gagal beroperasi.

Komentar Eiland diterjemahkan dan dibagikan secara luas di media sosial, di mana para pengguna media sosial menyatakan kemarahan atas kurangnya akuntabilitas terkait komentar genosida yang dibuat oleh pejabat tinggi Israel.

Shashank Joshi, editor pertahanan The Economist menulis di X: "Gagasan bahwa siapa pun dengan pandangan sadis & tidak manusiawi ini mungkin telah mencapai pangkat mayor jenderal, seperti yang dilakukan Giora Eiland, atau memang bertugas di mana pun di IDF, apalagi mengepalai dewan keamanan nasional, sungguh mengerikan."

Giora Eiland menulis opini lain yang diterbitkan dalam bahasa Inggris pada 12 Oktober, menyerukan Israel untuk menciptakan kondisi yang tak tertahankan untuk mendorong "puluhan ribu atau bahkan ratusan ribu orang mencari perlindungan di Mesir atau Teluk."

 

(oln/tna/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini