TRIBUNNEWS.COM - 300.000 lebih warga Israel melarikan diri dari rumah usai Irak melancarkan serangan masifnya ke negara tersebut.
Serangan Irak itu dilaporkan terjadi sejak Minggu (22/9/2024) hingga Senin (23/9/2024).
Perlawanan Irak dilaporkan telah menyerang Lembah Yordan yang diduduki dengan sekelompok pesawat nirawak atau drone kamikaze.
Dilaporkan lebih dari 300.000 pemukim zionis melarikan diri ke tempat perlindungan.
Beberapa sumber mengumumkan bahwa ada lebih dari 15 drone dalam serangan tersebut, mengutip Twitter IRNA.
Diberitakan sebelumnya ganasnya drone Perlawanan Islam Irak menghiasi langit Israel, menurut laporan pada Senin (23/9/2024).
Irak mengumumkan menyerang target Israel di Lembah Yordan dengan menggunakan pesawat tak berawak atau 'Al-Arfad'.
Serangan drone yang dilakukan Irak ini dilaporkan untuk pertama kalinya sejak dimulainya perang di Gaza.
Akibat drone Irak, sirene terdengar di daerah serangan dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki serta di kota Bisan.
Kelompok perlawanan Irak juga mengatakan dalam pernyataan bahwa serangan Lembah Yordan adalah yang terbaru dari serangkaian lima serangan hari Minggu.
"Serangan tersebut juga sebagai kelanjutan dari perjuangan kami dalam melawan pendudukan ilegal Israel, dan dalam mendukung rakyat kami di Gaza, dan dalam menanggapi pembantaian yang dilakukan oleh entitas perampas kekuasaan terhadap warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua," ujar pihak Irak dalam laporannya, mengutip Palestine Chronicle.
Baca juga: Langit Israel Dihiasi Ganasnya Drone Irak, Pertama Kalinya Al-Arfad Tembus Iron Dome Zionis
Irak juga bertekad untuk melanjutkan operasinya dalam menyerang benteng pertahanan zionis Israel.
Tentara pendudukan Israel pada bagiannya mengumumkan pengaktifan sirene di Bisan antara Lembah Yordan dan Marj Ben Amer untuk pertama kalinya sejak dimulainya perang.
Sirene juga diaktifkan di Metsar dan Hamat Gadir di ujung selatan Dataran Tinggi Golan yang diduduki dan di beberapa pemukiman ilegal di selatan Danau Tiberias, Al-Jazeera melaporkan.
Sementara itu surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengatakan bahwa setidaknya satu drone Irak menembus wilayah udara Israel dari Suriah, lolos dari iron dome Israel.
Kini pasukan Israel (IDF) sedang menyelidiki kemungkinan peluncurannya dari Irak.
Laporan media lainnya menunjukkan bahwa sebuah pesawat tak berawak terdeteksi terbang di atas Danau Tiberias.
Menurut Al-Jazeera, media Palestina menayangkan adegan yang dikatakannya menunjukkan momen pengaktifan sirene serangan udara di pemukiman ilegal Israel dan di pangkalan militer pendudukan dekat Tubas dan Lembah Yordan utara di Tepi Barat yang diduduki menyusul peluncuran pesawat tak berawak dari Irak.
Perlawanan Islam di Irak sebelumnya mengumumkan bahwa pada Minggu mereka telah menargetkan target vital di wilayah yang diduduki Israel yang diserang dengan pesawat tanpa awak.
Serangan itu menewaskan banyak orang dan melukai ribuan orang, serta serangan udara di distrik selatan Beirut pada tanggal 20 September, yang menewaskan dua pemimpin tinggi Hizbullah, bersama dengan sejumlah warga sipil.
Perlawanan Islam di Irak merupakan salah satu front dukungan sejak dimulainya genosida di Gaza pada 7 Oktober bersama dengan Yaman dan Lebanon.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)