Saat bom berjatuhan, anak-anak berdesakan di pangkuan orang tua mereka dan koper-koper diikat ke atap mobil dan jalan raya di utara macet.
"Saya ambil semua dokumen penting dan kami keluar. Serangan terjadi di sekeliling kami. Itu mengerikan," kata Abed Afou yang bersama keluarganya, termasuk tiga putra berusia enam hingga 13 tahun dan beberapa kerabat lainnya.
Orang-orang yang membawa bungkusan kecil barang bawaan berjalan ke utara di pantai dekat kota Tyre di Lebanon.
Nasser Yassin, menteri Lebanon yang mengoordinasikan respons krisis, mengatakan kepada Reuters bahwa 89 tempat penampungan sementara di sekolah dan fasilitas lainnya telah diaktifkan, dengan kapasitas lebih dari 26.000 orang saat warga sipil melarikan diri dari "kekejaman Israel".
Imad Kreidieh, kepala perusahaan telekomunikasi Lebanon Ogero, mengatakan lebih dari 80.000 panggilan otomatis yang meminta orang-orang untuk mengungsi dari daerah mereka telah terdeteksi di jaringan.
Serangan udara Israel yang gencar
Juru Bicara Militer Israel Laksamana Muda Hagari mengatakan Hizbullah telah meluncurkan sekitar 9.000 roket dan drone ke Israel sejak Oktober lalu, termasuk 250 pada hari Senin saja.
Pesawat tempur Israel menyerang 1.300 target Hizbullah pada hari Senin, menghancurkan rudal jelajah, roket jarak jauh dan pendek, serta pesawat tak berawak serang.
"Hizbullah telah mengubah Lebanon selatan menjadi zona perang," katanya dalam konferensi pers.
Di New York, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan Israel ingin menyeret Timur Tengah ke dalam perang besar-besaran dengan memprovokasi Iran untuk bergabung dalam konflik Israel-Hizbullah.
"Israel-lah yang berusaha menciptakan konflik habis-habisan ini," katanya kepada wartawan setelah kedatangannya di New York untuk menghadiri Majelis Umum PBB.
Pertempuran itu telah menimbulkan kekhawatiran bahwa AS, sekutu dekat Israel, dan Iran akan terseret ke dalam perang yang lebih luas.
Sumber: AP/Al Jazeera/Reuters