TRIBUNNEWS.COM - Terjadi peningkatan yang sangat tajam dalam jumlah serangan Israel yang menghantam daerah yang sangat padat penduduknya di bagian tengah dan bagian lain Jalur Gaza.
Serangan Israel kini menargetkan bangunan perumahan di Gaza, Palestina.
Dua rumah menjadi sasaran di kota Khan Yunis.
Tujuh warga Palestina dipastikan tewas, menurut angka terbaru yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Gaza, sementara 15 lainnya terluka.
Serangan terhadap rumah-rumah penduduk juga meningkat di bagian utara Jalur Gaza.
Pengeboman artileri menghantam rumah-rumah penduduk di kota perbatasan Beit Lahiya.
Para saksi mata membenarkan bahwa kota tersebut telah diserang tanpa henti sejak dini hari tadi.
Sementara itu, Deir el-Balah sekali lagi diserang pada dini hari ini, dengan dua warga Palestina dipastikan tewas.
Warga Palestina khawatir akan keselamatan mereka, dan rumah sakit menghadapi tantangan luar biasa dalam menangani meningkatnya jumlah korban di kalangan warga sipil, terutama di kalangan wanita dan anak-anak.
Penghancuran kota Gaza oleh Israel
Sebelum Israel melancarkan perangnya di Gaza Oktober lalu, Kota Gaza di bagian utara daerah kantong itu dihuni oleh sekitar 600.000 orang.
Hampir tiga perempat bangunannya telah rusak atau hancur.
Baca juga: Akibat Perang Israel-Hamas, Hampir 90 Persen Sekolah di Gaza Rusak, 625.000 Siswa Putus Sekolah
Di Rafah, kota paling selatan Gaza di sepanjang perbatasan dengan Mesir, tentara Israel melancarkan serangan darat pada awal Mei.
Meskipun relatif aman dibandingkan dengan Kota Gaza, fasad dan bangunan yang hancur menjadi bukti bekas perang.
Kelompok hak asasi, Amnesty International mengatakan 90 persen bangunan di sepanjang pagar perbatasan Gaza dengan Israel tampaknya telah “hancur atau rusak parah” antara Oktober 2023 dan Mei 2024.