News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tambang di Iran Lagi-Lagi Memakan Korban, Lebih dari 50 Orang Tewas akibat Ledakan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kecelakaan tambang batu bara di Iran

Meskipun tiga pekerja berhasil ditemukan, nasib pekerja keempat masih belum diketahui.

Baca juga: KPK Telusuri Perusahaan yang Terkait dengan Pengelolaan Tambang Eks Bupati Kukar Rita Widyasari

Pada Desember 2012, ledakan di tambang Northern Yal, yang terletak 25 kilometer dari Tabas, mengakibatkan kematian delapan pekerja. 

Tim penyelamat menemukan empat pekerja tak lama kemudian, tetapi butuh satu hari lagi untuk menemukan empat pekerja lainnya, yang terkubur di bawah reruntuhan akibat ledakan.

Investigasi menunjukkan bahwa gas metana bercampur dengan oksigen, dan percikan kecil menyebabkan ledakan mematikan.

Pada 18 Februari 2021, keruntuhan di tambang mangan di wilayah Venarch di pusat Qom mengakibatkan cedera pada tiga pekerja, yang berhasil diselamatkan. 

Namun, seorang pekerja, Edalat Shiri, terjebak di dalam terowongan saat mengoperasikan loader. 

Setelah operasi penyelamatan selama tujuh jam, jasad Shiri berhasil ditemukan.

Meskipun bencana ini terus terjadi, aktivis buruh berpendapat bahwa tidak satu pun dari insiden ini yang mengarah pada perbaikan langkah-langkah keselamatan atau penerapan peralatan yang lebih baik di pertambangan Iran.

Tambang Tidak Memiliki Sensor Pendeteksi Kebocoran Gas

Sebelum kecelakaan tambang batu bara Tabas, bencana tambang Azarshahr pada tahun 2017 dianggap sebagai kecelakaan pertambangan paling mematikan di Iran, yang merenggut nyawa 43 pekerja. 

Menurut para penambang, salah satu kegagalan keselamatan utama adalah kurangnya sensor pendeteksi kebocoran gas di tambang tersebut.

Abutaleb Soseraei, seorang penambang yang hadir saat kecelakaan tambang Azadshahr, mengungkapkan dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Mehr bahwa tambang tersebut tidak memiliki langkah-langkah keselamatan yang penting.

"Tambang Azadshahr tidak memiliki sensor pendeteksi kebocoran gas, dan penyebab utama kecelakaan tersebut adalah ledakan gas akibat kebocoran," jelas Soseraei.

Soseraei juga menunjukkan ketidakpedulian umum terhadap protokol keselamatan di tambang tersebut, yang menjadi salah satu penyebab kecelakaan tersebut. 

Ia mencatat bahwa para penambang menghadapi banyak kesulitan, termasuk gaji yang menunggak dan kurangnya asuransi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini