TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ceko Petr Pavel, mantan jenderal NATO, mengatakan Ukraina perlu bersikap “realistis” tentang tujuannya dalam perang.
Menurutnya, hasil dari konflik ini adalah Ukraina harus menyerahkan beberapa wilayah.
Adapun pernyataan Pavel tersebut bisa dikatakan mengejutkan lantaran dirinya selama ini merupakan pendukung Ukraina, seperti diberitakan New York Times.
“Hasil yang paling mungkin dari perang ini adalah sebagian wilayah Ukraina akan diduduki Rusia, untuk sementara,” katanya.
Namun, pendudukan “sementara” ini bisa berlangsung selama bertahun-tahun, menurut Pavel, yang saat ini sedang mengunjungi AS.
Ia mengutip kelelahan perang setelah 19 bulan perang dan bahwa konflik “meluas di mana-mana.”
Dalam skenario seperti itu, Ukraina “harus realistis” tentang seberapa besar kemungkinannya untuk merebut kembali wilayah dari Rusia.
Menurut Pavel, baik Ukraina maupun Rusia tidak dapat berharap untuk mencapai tujuan maksimalis mereka.
"Jika berbicara tentang kekalahan Ukraina atau kekalahan Rusia, itu tidak akan terjadi," katanya, seraya menambahkan bahwa hasil akhirnya akan "berada di antara keduanya."
Pavel bukan satu-satunya yang membuat komentar seperti itu, misalnya, Menteri Luar Negeri Ceko Jan Lipavský juga berpendapat.
Kami melihat bahwa Ukraina tidak dapat mengambil kembali seluruh wilayahnya saat ini, itu kenyataan."
Baca juga: Putin Sangat Takut, Kata Zelensky Yakini Perang Rusia vs Ukraina Sebentar Lagi Berakhir
Di sisi lain, menurutnya, ini tidak berarti bahwa Ukraina didikte untuk memberikan sesuatu dari wilayahnya ke Rusia, dengan demikian mengonfirmasi klaim agresor, menurut outlet berita Ceko CTK .
Saat ini, Kyiv menuntut pengembalian semua wilayah yang diduduki Rusia, termasuk semenanjung Krimea, yang dianeksasi Moskow pada tahun 2014. Rusia, di sisi lain, ingin Ukraina menyerahkan Donetsk, Lugansk, dan Krimea.
Masa depan Ukraina akan menjadi topik utama Sidang Umum PBB di New York minggu ini.
Dalam pidatonya di sini pada hari Rabu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan meminta dukungan militer dan politik yang lebih besar.
Pada hari Kamis di Washington, ia akan menyampaikan "rencana kemenangan" kepada Presiden AS Joe Biden dan kemudian menerbitkannya.
Zelenskyy, yang sebelumnya mengesampingkan perundingan langsung dengan Rusia, melunakkan pendiriannya pada musim panas dan mengisyaratkan bahwa perundingan langsung dapat dimulai pada bulan November.
Namun, ia tidak menarik kembali tuntutannya agar Rusia meninggalkan seluruh wilayah Ukraina.
Republik Ceko, bersama dengan Polandia dan negara-negara Baltik, merupakan sekutu utama Ukraina, tetapi negara-negara ini menghadapi tekanan publik yang semakin besar untuk membatasi bantuan ke Ukraina dan membujuk negara itu agar mencapai kesepakatan dengan Rusia.
Menurut survei yang dilakukan musim panas ini, hampir dua pertiga warga Ceko akan mendukung diakhirinya perang di Ukraina dengan cepat, bahkan dengan mengorbankan sebagian wilayah Ukraina yang tetap berada di bawah kendali Rusia.