"Ada pola Israel yang menargetkan jurnalis Palestina selama 10 bulan terakhir dan melarang organisasi media atau jurnalis lain memasuki Gaza, kecuali dalam beberapa kasus langka ketika jurnalis dikurung di militer Israel," kata Mohamad Bazzi, dikutip dari Al Jazeera.
Dagher dari RSF menilai militer Israel sengaja memblokir para jurnalis agar tidak dapat meliput Gaza.
“Penargetan dan pembatasan terhadap semua media di Gaza dan kemudian penempatan yang ditargetkan [di militer Israel] menunjukkan adanya kampanye multifaset untuk melakukan pemblokiran media guna membatasi liputan dan meredakan kritik tentang apa yang dilakukan militer Israel,” kata Dagher.
Menurut Dagher tujuan Israel melakukan kejahatan terhadap jurnalis Palestina adalah membungkam media.
“Tujuannya adalah memaksakan cerita mereka alih-alih kebenaran. Tujuannya adalah bungkam. Tujuannya adalah disinformasi," tambahnya.
Sejak 7 Oktober, media internasional tidak diizinkan memasuki Gaza.
Wartawan Palestina telah berusaha keras untuk mendokumentasikan perang di Jalur Gaza, yang seringkali mengorbankan nyawa mereka atau nyawa orang-orang yang mereka cintai.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Hamas, Jurnalis Palestina dan Konflik Palestina vs Israel