Hizbullah mengonfirmasi tewasnya Mohammad Surour dalam serangan Israel di Beirut pada Jumat (27/9/2024).
Mohammad Surour adalah kepala unit pesawat nirawak Hizbullah, yang digunakan untuk pertama kalinya dalam konflik terkini dengan Israel.
Di bawah kepemimpinannya, Hizbullah meluncurkan pesawat nirawak peledak dan pengintai ke dalam wilayah Israel, menembus sistem pertahanannya yang sebagian besar difokuskan pada roket dan rudal kelompok tersebut.
7. Ibrahim Kobeissi
Ibrahim Kobeissi tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, Selasa (24/9/2024).
Ibrahim Kobeissi memimpin unit rudal Hizbullah.
Militer Israel mengatakan Kobeissi merencanakan penculikan dan pembunuhan tiga tentara Israel di perbatasan utara pada tahun 2000, yang jasadnya dikembalikan dalam pertukaran tahanan dengan Hizbullah empat tahun kemudian.
Pembunuhan Pimpinan Hizbullah Picu Kecaman
Sementara itu, musuh-musuh Israel bersumpah membalas dendam setelah Hizbullah mengumumkan bahwa Hassan Nasrallah tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran kota Beirut.
Dilansir Arab News, Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengatakan dia “sangat prihatin dengan eskalasi dramatis peristiwa di Beirut dalam 24 jam terakhir.”
Kelompok militan Palestina, Hamas, menyebut pembunuhan Nasrallah sebagai “tindakan teroris pengecut.”
"Kami mengutuk dengan sekeras-kerasnya agresi biadab Zionis dan penargetan bangunan perumahan ini," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan “belasungkawa yang mendalam” kepada Lebanon atas kematian Nasrallah dan warga sipil, yang “jatuh akibat agresi brutal Israel,” menurut pernyataan dari kantornya.
Baca juga: Sempat Selamat dari Bom Israel, Komandan Hizbullah Ali Karaki Tewas Bersama Hassan Nasrallah
Kementerian luar negeri Iran, yang membiayai dan mempersenjatai Hizbullah, mengatakan bahwa pekerjaan Nasrallah akan terus berlanjut setelah kematiannya.
"Tujuan sucinya akan terwujud dalam pembebasan Quds (Yerusalem), jika Tuhan berkehendak," tulis juru bicara Nasser Kanani di X.
Kementerian luar negeri Rusia mengatakan, “kami dengan tegas mengutuk pembunuhan politik terbaru yang dilakukan oleh Israel dan mendesaknya untuk segera menghentikan aksi militer di Lebanon."