Tidak ada cara untuk segera memverifikasi klaim tersebut, yang muncul saat Israel menyerang Beirut selatan, Damaskus, dan Gaza.
Israel mengatakan pihaknya berupaya membongkar kemampuan militer Hizbullah dan memulihkan keamanan di wilayah utara, tempat puluhan ribu orang telah mengungsi akibat tembakan lintas perbatasan selama hampir setahun.
Kelompok yang didukung Iran, yang menderita kerugian besar dalam serangkaian serangan bulan lalu, mengatakan pihaknya menargetkan pangkalan militer Israel pada hari Selasa.
Di Gaza, badan pertahanan sipil mengatakan pemboman Israel menewaskan 19 orang pada hari Selasa.
Militer mengatakan pasukan menembaki "puluhan" warga Palestina di Gaza tengah pada hari Selasa yang mereka lihat sebagai "ancaman langsung". Setidaknya beberapa orang terkena tembakan, tambahnya.
Serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel mengakibatkan kematian 1.205 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel yang mencakup sandera yang dibunuh saat ditawan.
Serangan militer balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 41.638 orang di Gaza, sebagian besar warga sipil, menurut angka yang diberikan oleh kementerian kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas tersebut. PBB menggambarkan angka tersebut sebagai angka yang dapat diandalkan.
Israel Menyerang Lebanon, Warga Lebanon Kehilangan rumah
Hizbullah memulai serangan intensitas rendah terhadap pasukan Israel sehari setelah sekutu Palestina-nya, Hamas, melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, yang memicu serangan dahsyat Israel di Gaza.
Meningkatnya kekerasan di Lebanon telah menewaskan lebih dari 1.000 orang sejak 17 September, kata Menteri Kesehatan Firass Abiad.
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan kemungkinan ada sekitar satu juta orang mengungsi dari rumah mereka di negara itu, dengan pihak berwenang mencatat hampir 240.000 penyeberangan ke Suriah sejak 23 September.
Di pusat kota Beirut, Youssef Amir, pengungsi dari Lebanon selatan, berkata: “Saya kehilangan rumah dan saudara dalam perang ini, tetapi semua itu adalah pengorbanan bagi Lebanon, bagi Hizbullah”.
Penduduk Beirut, Elie Jabour, 27 tahun, mengatakan kepada AFP bahwa meskipun menentang Hizbullah “secara politik... saya mendukung mereka mempertahankan perbatasan”.
SUMBER: THE SUN, AFP