Selain itu, IRGC memperingatkan kepada musuh (Israel) untuk tidak membalas serangan Iran.
Pasalnya, apabila Israel melancarkan serangan balasan, IRGC akan menghancurkan rezim Zionis.
"Kami memperingatkan bahwa jika Rezim Zionis menanggapi operasi ini secara militer, yang sesuai dengan hak hukum negara tersebut dan hukum internasional, maka mereka akan menghadapi serangan lebih lanjut yang menghancurkan dan merusak," tambahnya.
Rudal IRGC Hancurkan 3 Pangkalan Militer Israel
IRGC mendeklarasikan serangan Iran ke Israel adalah sebagai 'Operasi Janji Setia 2'.
Pada operasi ini, IRGC mengonfirmasi tiga pangkalan militer di Tel Aviv menjadi sasaran.
Ketiga pangkalan tersebut di antaranya Nevatim, Hatzerim, dan Pangkalan Udara Tel Nof, dikutip dari Al Mayadeen.
Pangkalan Nevatim diketahui menjadi tempat untuk menampung jet tempur F-35.
Kemudian pangkalan Hatzerim menampung jet tempur F-15 yang digunakan untuk membunuh pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah.
Menurut kantor berita Fars News yang terkait dengan Korps Garda Revolusi Islam 80 persen rudal yang diluncurkan dalam gelombang pertama serangan Iran terhadap Israel mengenai sasaran yang dituju.
Beberapa lapis sistem pertahanan Israel tampak gagal mencegat rudal balistik Iran.
Menurut tentara Israel, sirene diaktifkan di hampir 1.500 wilayah di seluruh negeri.
Awalnya, Israel mengatakan 100 rudal yang ditembakkan Iran.
Namun ternyata jumlah tersebut hanya sebagian kecil dan terus bertambah.
Dalam satu jam setelahnya, rudal Iran yang mencapai Israel terhitung hampir 400.
Tentara Israel mengatakan bahwa sirene tersebut telah mempengaruhi 10 juta warga Israel di seluruh negeri, yang berarti bahwa cakupan geografis serangan Iran mencakup seluruh Israel.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Pezeshkian, IRGC dan Israel