Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan serangan itu menggarisbawahi perlunya lebih banyak bantuan dari pendukung barat Ukraina.
Dia menunjuk serangan Iran terhadap Israel sebagai contoh sekutu yang bekerja sama untuk menembak jatuh roket dan rudal yang masuk.
"Ukraina harus menerima bantuan yang diperlukan, dan yang terpenting, cukup dari dunia, dari mitra kami. Setiap saat di Timur Tengah, selama serangan kriminal Iran, kami melihat bagaimana koalisi internasional bertindak bersama."
Di Kyiv, Kepala Administrasi militer ibu kota mengatakan pecahan pesawat nirawak Rusia yang jatuh merusak sebuah gedung apartemen di salah satu distrik timur ibu kota.
Tidak ada indikasi adanya korban jiwa.
2. Yahudi ultra-Ortodoks Rayakan tahun Baru Yahudi di Uman
Puluhan ribu orang Yahudi ultra-Ortodoks merayakan tahun baru Yahudi di kota Uman, Ukraina, pada hari Rabu (2/10/2024) meskipun banyak yang kesulitan bepergian dari satu medan konflik ke medan konflik lainnya.
Para pengikut Rabbi Nachman dari Breslov berkumpul setiap tahun untuk menghormatinya di Uman, tempat ia dimakamkan pada tahun 1810.
Rosh Hashanah tahun ini bertepatan dengan serangan rudal balistik besar-besaran terhadap Israel oleh Iran, fase baru yang berpotensi berbahaya dalam perang yang dipicu oleh serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada bulan Oktober 2023.
3. Pro-Kontra Rencana Naikkan Anggaran Pertahanan
Setelah mengumumkan akan menambah anggaran pertahanan sampai 30 persen, pemerintah Rusia dihujani beragam reaksi.
"Rencana Rusia untuk menaikkan anggaran pertahanan tahun depan merupakan sebuah pelanggaran,"; kata pensiunan berusia 80 tahun Irina kepada Agence France-Presse di Moskow pada hari Selasa.
"Kita harus mengakhiri perang ini, dan menghabiskan anggaran untuk perang adalah sebuah kejahatan."
Irina (70), mengeluhkan uang pensiunnya hanya 25.000 rubel (US$260) per bulan ikut berkomentar.
"Tidak cukup untuk apa pun. Tidak untuk berobat, tidak untuk apa pun," kata Irina.
"Hanya uang receh. Orang-orang tidak terlindungi. Sungguh memalukan dan memalukan bahwa negara tidak punya uang untuk mengobati anak-anaknya sendiri."