News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Incar akan Bunuh Hashem Safi Al-Din, Diduga Jadi Pengganti Hassan Nasrallah

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hashem Safi Al-Din (kiri) yang menjadi incaran Israel dalam pemboman berturut-turut di pinggir Beirut pada Kamis (3/10/2024), setelah Israel membunuh Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah (kanan) pada Jumat (27/9/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Israel melakukan serangan berturut-turut di pinggiran selatan Beirut pada Kamis (3/10/2024) malam.

Media Lebanon melaporkan serangan itu menargetkan petinggi Hizbullah, Hashem Safi Al-Din, yang dianggap sebagai calon paling menonjol penerus Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, yang dibunuh Israel pada Jumat (27/9/2024).

"Serangkaian serangan Israel menargetkan pinggiran selatan,” kata Kantor Berita Nasional Lebanon, Jumat (4/10/2024).

Sumber yang dekat dengan Hizbullah mengindikasikan jumlah serangan mencapai 11 serangan Israel berturut-turut.

Serangan tersebut dianggap sebagai serangan yang lebih kejam dibandingkan serangan yang membunuh Hassan Nasrallah.

Hashem Safi Al-Din Sembunyi di Bunker

Koresponden surat kabar Axios, Barak Ravid, mengutip sumber Israel yang mengatakan serangan Israel di pinggiran selatan itu menyasar pemimpin senior Hizbullah, Hashem Safi Al-Din.

Laporan tersebut mengatakan Hashem Safi Al-Din berada di bunker bawah tanah.

Channel14 Israel mengonfirmasi Hashem Safi Al-Din adalah sasaran penggerebekan baru-baru ini.

"Pihak keamanan yakin bahwa operasi untuk menargetkan Safi al-Din akan berhasil," menurut laporan Channel13 Israel.

Sementara itu, Channel12 Israel mengatakan tentara Israel belum dapat mengonfirmasi nasib Hashem Safi Al-Din.

Baca juga: Pertempuran Memanas, Hizbullah Gagalkan Upaya Israel dan Tewaskan 17 Pasukan IDF

"Bom menembus tempat persembunyian Hashem Safi Al-Din, dan tidak ada konfirmasi mengenai nasibnya," lapor Channel12 Israel.

Hashem Safi Al-Din disebut sebagai orang kedua di Hizbullah dan kandidat untuk memimpin Hizbullah setelah pembunuhan Hassan Nasrallah pada Jumat pekan lalu, oleh pemboman Israel terhadap markas besar Hizbullah di pinggiran selatan Beirut.

Israel memulai serangan darat ke Lebanon pada Selasa (1/10/2024) dengan dalih menargetkan Hizbullah setelah Israel membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada Jumat (27/9/2024).

Setidaknya 37 orang tewas dan 151 terluka akibat serangan Israel di Lebanon selama 24 jam terakhir, menurut laporan terbaru Kementerian Kesehatan Lebanon.

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.

Hizbullah bersumpah akan berhenti menyerang Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.689 jiwa dan 96.625 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (3/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Jazeera.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini