"Tentu saja, kami telah melakukan diskusi tersebut dengan semua pihak, dan mereka sangat menyadari bahwa dalam waktu empat minggu, kami akan memulai putaran kedua," kata Peepkorn.
Sebagai informasi, kasus polio pertama terdeteksi di Gaza pada bulan Agustus.
Di mana dokter menemukan seorang bayi berusia 10 bulan mengalami kelumpuhan.
Ini disebabkan adanya sebagian mutasi virus karena tidak mendapatkan vaksinasi.
Kemudian pada 16 Agustus 2024, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata kemanusiaan selama tujuh hari untuk memungkinkan vaksinasi terhadap 640.000 anak.
Hingga akhirnya program vaksinasi polio mulai digelar di Gaza.
Kedatangan gelombang vaksin pertama yaitu pada 25 Agustus 2024 sebanyak 1,26 juta dosis.
Program vaksinasi ini merupakan kerja sama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), dan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Sekitar 2.700 petugas kesehatan terlibat dalam kampanye tersebut.
Tujuan program vaksinasi ini adalah memvaksinasi lebih dari 90 persen anak-anak di seluruh wilayah Gaza pada tanggal 12 September.
Baca juga: Warga Gaza Satu-satunya Korban yang Diketahui dari Serangan Rudal Iran ke Israel Dimakamkan
Konflik Palestina vs Israel
Israel telah mengabaikan resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel tidak berhenti melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza.
Hingga saat ini, warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel telah mencapai 41.800 orang.
Sementara korban luka akibat serangan Israel telah mencapai 96.800 warga Palestina.
Lebih dari 10 bulan sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza masih hancur.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Vaksinasi Polio dan Konflik Palestina vs Israel