News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sanae Takaichi Kemungkinan Besar akan Menjadi PM Jepang Menggantikan Shigeru Ishiba

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan menteri keamanan ekonomi Jepang Sanae Takaichi (63)

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Politisi senior partai demokrat liberal (LDP) asuhan mantan PM Shinzo Abe, Sanae Takaichi (63) kemungkinan besar akan menjadi PM Jepang wanita pertama setelah PM Shigeru Ishiba.

"Abe mengajari saya cara bertarung dalam pemilihan presiden selama setahun di masa lalu," papar Takaichi beberapa waktu lampau.

Kali ini dalam pemilu internal LDP 27 September lalu Takaichi menang di sesi pertama memperoleh 72 suara, yang berarti mengalahkan Ishiba namun kalah di sesi kedua sehingga Ishiba terpilih sebagai PM Jepang ke-102.

Takaichi memimpin dalam peluncuran Kelompok Studi Kekuatan Jepang pada pertengahan November tahun lalu. 

Dalam rangka memperkuat kekuatan nasional secara komprehensif, dosen diundang untuk belajar sesi diplomasi dan pertahanan 1~2 kali dalam sebulan, dan jumlah anggota awalnya mencapai 50.

Namun, karena diterima sebagai langkah politik di dalam LDP, hal itu dikritik secara terbuka oleh pejabat LDP sehingga dibatasi anggota maksimal 20 orang.

Baca juga: PM Jepang Shigeru Ishiba Suka Cosplay Dragon Ball, Menyukai Kereta Api dan Karaoke

Saat pemilu LDP lalu Takaichi pun disindir banyak politisi LDP katanya bermain curang, mengirimkan selebaran promosi setelah muncul pengumuman pelarangan penyebaran info kampanye sebelum calon mengumumkan diri secara resmi sebagai peserta pemilu.

"Saya pikir apa yang dilakukan kamp Takaichi sama dengan menghasilkan uang di belakang layar.

Saya pikir tidak apa-apa untuk melakukannya. Ini sama dengan alasan seorang anggota Kongres yang tidak memiliki dana politik," kritik beberapa politisi Jepang.

Namun Takaichi membalas, "Itu dikirim sebelum aturan diputuskan, dan selebaran itu tidak menyebutkan pemilihan presiden sama sekali, dan itu tidak melanggar kebijakan partai sama sekali."

Kepala Sekretaris Kabinet Hayashi dan mantan Sekretaris Jenderal Ishiba memprotes Komisi Pemilihan Umum.

Meskipun demikian Komisi Pemilihan Umum memutuskan bahwa "kami telah mengambil tindakan pencegahan dan tidak akan mengambil tindakan tambahan.

Masalah selebaran tampaknya menjadi hambatan bagi kampanye Takaichi, tetapi angka jajak pendapat ternyata tidak turun setelah itu.  

Dukungan kepada Takaichi dari dalam partai malahan melonjak tinggi sehingga pada sesi pertama pemilu LDP itu Takaichi berhasil sebagai juaranya, walaupun kemudian dikalahkan Ishiba di sesi kedua di mana politisi hanya memilih antara Takaichi dan Ishiba saja.

Mantan PM Jepang Taro Aso sangat mendukung Takaichi kemarin dalam pemilu LDP 27 September namun belum berhasil menaikkan Takaichi sebagai pemenang.

"Dalam sejarah Partai Demokrat Liberal, hanya ada tujuh orang yang telah menjabat sebagai perdana menteri selama lebih dari tiga tahun, dan baik saya maupun Suga telah menjadi perdana menteri selama lebih dari satu tahun. Pecahan batu mungkin lebih pendek. Jadi, Takaichi, bersiaplah. Penting bagi anggota parlemen untuk berteman, jadi pergilah keluar untuk minum selama enam bulan ke depan atau lebih," saran Aso kepada Takaichi yang sangat penting sekali dan tak bisa dilupakan calon PM Jepang wanita  pertama  ini.

Dengan ketidakhadiran Abe, Takaichi bekerja untuk berteman tetapi dia tidak dapat memperluas lingkarannya dan tidak mencapai posisi presiden kemarin September. Namun, pasti ada perubahan. 

Terakhir kali, dia dikritik karena tidak berterima kasih kepada anggota parlemen karena merawatnya.

Tetapi kali ini Takaichi mengirim surat kepada setiap anggota parlemen untuk berterima kasih kepadanya atas pemilihan presiden LDP meskipun dia kalah pada akhirnya.

Di dalam Partai Demokrat Liberal, pengunduran diri Takaichi dari jabatan ketua komite urusan umum telah dikritik seperti dia menolak sistem persatuan partai.

Permintaan PM Ishiba ditolaknya, jelas mensyaratkan diri sebagai penantang kuat Ishiba di pemilu masa depan.

Namun, dengan saran Aso dalam pikiran, Takaichi sudah mulai bersiap mencalonkan diri untuk pemilihan presiden berikutnya.

Tanggal 9 Oktober parlemen dibubarkan. Lalu 15 Oktober diumumkan para calon yang akan ikut pemilu nasional. Tanggal 27 Oktober diumumkan pemenang anggota parlemen yang bisa lolos sebagai anggota parlemen baru nantinya.

Diduga kuat tetap LDP akan jadi menjadi pemenang atau peraih anggota parlemen terbanyak bersama koalisinya partai Komei (Komeito).

Kalau demikian halnya, LDP dan Komeito peraih anggota parlemen terbanyak, ada kemungkinan PM Jepang dan kabinetnya  tidak akan berubah.

Namun kalau jumlah anggota parlemen LDP/Komeito merosot drastis dan tidak menjadi mayoritas, dipastikan akan terjadi perubahan anggota kabinet bahkan juga perubahan PM Jepang yang baru, yang berarti Ishiba tidak dipercaya rakyat Jepang.

Sementara itu bagi para pengusaha UKM Handicraft Indonesia dan pecinta Jepang   dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dan Handicraft dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz  Subject: WAG Pecinta Jepang/Handicraft. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini