TRIBUNNEWS.com - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, melontarkan ancaman terhadap Israel, Selasa (8/10/2024).
Araghchi memperingatkan Israel agar tak menguji tekad Teheran dengan menyerang Iran.
"Kami memperingatkan rezim Zionis (Israel) untuk tidak menguji tekad Republik Islam."
"Jika ada serangan terhadap negara kami, respons kami akan lebih kuat," kata Araghchi dalam sebuah pertemuan yang menandai peringatan Operasi Banjir Al-Aqsa oleh Hamas, Selasa, dikutip dari Iran International.
"Setiap serangan oleh rezim Zionis (Israel) terhadap infrastruktur Iran akan ditanggapi dengan respons yang lebih kuat," tegas dia.
Di kesempatan yang sama, Araghchi juga mengatakan Iran "berdiri sepenuhnya di belakang Perlawanan, dengan kekuatan dan dukungan penuhnya."
Araghchi menekankan Israel merupakan musuh Iran yang bisa dihancurkan kapan saja.
"Israel tahu, target mana dari mereka yang berada dalam jangkauan kami. Mereka telah menyaksikan sendiri kekuatan rudal kami," ujarnya.
Pernyataan serupa juga telah disampaikan Araghchi sebelumnya, saat melakukan panggilan telepon dengan mitranya dari Mesir, Badr Abdelatty, Senin (7/10/2024).
Araghchi menyebut Iran sebenarnya tak ingin konflik di kawasan Timur Tengah meluas.
Tapi, ia menekankan Iran akan memberikan "tanggapan yang kuat dan tepat" terhadap setiap tindakan Israel.
Baca juga: 3 Tujuan Israel di Gaza Selama Satu Tahun Serangan Belum Tercapai, Hamas Masih Kokoh Tak Terkalahkan
"Republik Islam Iran tidak ingin meningkatkan ketegangan dan perang di kawasan tersebut (Timur Tengah), tapi (kami) tidak takut."
"Iran akan memberikan respons yang kuat dan tepat terhadap setiap langkah baru Israel," tuturnya, dilansir IRNA.
Selama percakapan telepon mereka, Araghchi dan Abdelatty kembali menyerukan gencatan senjata di Gaza dan diakhirinya serangan Israel terhadap Lebanon, dan juga mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi.