News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Citra Satelit Gambarkan Kehancuran Gaza setelah 1 Tahun Perang: dari Kamp Jabalia hingga RS Al-Shifa

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelabuhan Gaza: 1 Juni 2022 & 17 Juni 2024

TRIBUNNEWS.COM - Citra satelit menggambarkan bagaimana kerusakan di Jalur Gaza selama setahun terakhir akibat serangan Israel.

Sebagian besar bangunan, rumah sakit, jalan, dan kamp pengungsi terbesar di wilayah itu hancur.

Perang di Gaza dimulai setelah operasi Banjir Al-Aqsa yang dilakukan kelompok militan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Hamas melintasi perbatasan dengan Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang.

Israel kemudian mendeklarasikan perang, melancarkan serangan udara dan invasi darat, yang telah menyebabkan pertempuran sengit.

Titik akses ke Jalur Gaza diblokir, menimbulkan krisis kemanusiaan.

Lebih dari 41.909 warga Palestina telah tewas dan 96.844 lainnya terluka, termasuk ribuan wanita dan anak-anak, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza.

Sekitar 1,9 juta warga Palestina—yang merupakan 90 persen dari populasi Gaza—berpindah-pindah demi mencari tempat yang aman.

Organisasi bantuan dan pemimpin dunia telah menyerukan gencatan senjata segera untuk mengizinkan bantuan masuk ke wilayah tersebut.

Namun, sejauh ini, prospek perdamaian masih suram.

Mengutip inews.co.uk, berikut gambaran Gaza yang dilanda perang dalam 1 tahun terakhir.

Baca juga: Rencana Rekonstruksi Gaza Dimulai, PM Mohammad Mustafa Bentuk Tim Nasional

1. Kamp Pengungsi Jabalia

Gambar satelit dari 31 Oktober 2023 (Maxar)
Gambar satelit pada Desember 2023 (Maxar)

Citra satelit Jabalia, kamp pengungsi terbesar di Gaza yang berusia puluhan tahun, menyoroti dampak perang tersebut.

Citra satelit dari 31 Oktober 2023 dan dua bulan kemudian, pada Desember 2023, menggambarkan bagaimana operasi militer selama tiga minggu oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meratakan kamp tersebut dengan tanah.

Sekitar 60.000 orang terpaksa mengungsi akibat pemboman hebat di lokasi tersebut.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini