Tak hanya mengkritisi Macron, Mathilde juga menyerang tokoh partai sayap kanan National Rally (RN) dan mantan pemimpinnya, Marine Le Pen yang menolak proposal pemakzulan tersebut. '
Hal senada juga diungkapkan Manuel Bompard, koordinator nasional LFI.
“Kami tidak akan menyerah. Kami akan terus mengajukan proposal ini sampai pemakzulan dibahas di Majelis Nasional,” ungkap Manuel di X.
LFI sendiri merupakan bagian dari aliansi kiri New Popular Front (NFP) selama pemilihan.
Setelah hasil pemilihan keluar, anggota LFI mengkritik Macron karena tidak mencalonkan kandidat NFP, Lucie Castets, sebagai perdana menteri, meskipun aliansi tersebut mendapatkan kursi terbanyak.
Macron kemudian membubarkan parlemen dan meminta pemilihan awal setelah RN yang sayap kanan memenangkan lebih dari 31 persen suara dalam pemilihan Parlemen Eropa pada 9 Juni, mengalahkan blok sentrisnya.
(Tribunnews.com/Bobby)