News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Iran Siap Hadapi Israel jika Diserang, Pastikan Tetap Dukung Perlawanan Anti-Zionis

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. --- Iran siap menghadapi Israel jika diserang. Menteri Luar Negeri Iran sebut negaranya tetap mendukung perlawanan.

Pada Selasa (1/10/2024) malam, Iran meluncurkan 180 rudal dalam serangan balasannya terhadap Israel, yang menargetkan pangkalan Mossad, pangkalan udara Hatzrim dan Nevatim, radar, dan pusat perakitan tank Israel.

Iran mengklaim peluncuran rudal itu adalah respon atas serangan mematikan Israel di Jalur Gaza dan Lebanon, serta pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dan sejumlah petinggi militer Hamas, Hizbullah dan Garda Revolusi Iran (IRGC).

Tentara Israel (IDF) mengakui beberapa rudal menghantam pangkalan udaranya, namun mengklaim rudal-rudal itu dicegat oleh Israel dan koalisi pertahanan yang dipimpin oleh sekutunya, Amerika Serikat (AS).

Gambar yang diambil dari kota Hebron, Tepi Barat, ini menunjukkan proyektil di atas kota Ashdod, Israel, pada tanggal 1 Oktober 2024. - Garda Revolusi Iran mengatakan serangan rudal yang sedang berlangsung terhadap Israel pada tanggal 1 Oktober merupakan respons atas pembunuhan kepala Hizbullah Hassan Nasrallah minggu lalu serta pembunuhan pemimpin Hamas. (Photo by HAZEM BADER / AFP) (AFP/HAZEM BADER)

Selain Jalur Gaza, Israel memperluas serangannya ke Lebanon selatan sejak Senin (23/9/2024) dengan dalih menargetkan Hizbullah.

Israel dan Hizbullah terlibat pertempuran setelah Hizbullah meluncurkan roket ke perbatasan Israel utara, Palestina yang diduduki, sejak 8 Oktober 2023 untuk mendukung perlawanan Hamas di Jalur Gaza.

Pada 31 Juli 2024, Israel membunuh Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran dan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah di pinggiran Beirut pada 27 September 2024.

Israel bersama AS dan sekutunya menuduh Iran mendanai kelompok perlawanan seperti Hizbullah, Hamas, Kataib Hizbullah, Jihad Islam Palestina (PIJ), dan kelompok lain di Suriah, Irak, dan Lebanon untuk melawan Israel dan sekutunya di kawasan itu.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.065 jiwa dan 97.886 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (10/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dariĀ Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel



Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini