News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kutuk Serangan IDF ke UNIFIL, Turki: Bukti Impunitas Israel

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL berpatroli di sekitar Tyre di Lebanon Selatan.

“Menyerang personel dan properti PBB merupakan pelanggaran berat terhadap Hukum Humaniter Internasional," tambahnya.

Tidak hanya menargetkan markas besar UNIFIL, tentara Israel juga menembaki dua posisi lain di dekatnya.

Serangan ini mengenai pintu masuk bunker tempat pasukan penjaga perdamaian berlindung di Ras Naqoura, di sepanjang pantai, dan merusak peralatan di stasiun relai yang lebih dekat ke perbatasan, dikutip dari The Washington Post.

UNIFIL mengatakan bahwa serangan Israel yang menargetkan penjaga perdamaian ini adalah pelanggaran hukum Internasional.

Siapa Itu UNIFIL?

Didirikan pada tahun 1978, misi penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) dibentuk untuk memantau penarikan pasukan Israel setelah mereka menginvasi Lebanon sebagai balasan atas serangan Palestina.

Hingga tahun 2000, Israel terus menduduki wilayah di Lebanon selatan sampai akhirnya mengumumkan penarikan diri.

Meskipun penarikan diri itu disertifikasi oleh PBB, Lebanon membantahnya, dengan alasan bahwa Shebaa Farms adalah bagian dari wilayahnya dan bukan bagian dari Dataran Tinggi Golan Suriah, yang masih diduduki Israel.

Kemudian pada tahun 2006, saat perang antara Hizbullah dan Israel meningkat, UNIFIL memperluas pasukannya.

Perang yang berlangsung selama sebulan ini diakhiri dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang menuntut agar kedua belah pihak menghormati perbatasan dan agar “semua kelompok bersenjata di Lebanon” dilucuti senjatanya.

Hingga kemudian UNIFIL kembali ditugaskan di Lebanon selatan.

Tujuannya adalah untuk memantau permusuhan di sepanjang garis demarkasi antara Lebanon dan Israel, yang dikenal sebagai Garis Biru.

Dalam pemantauan ini, UNIFIL mengirim sekitar 10.000 pasukan penjaga perdamaian untuk bertugas.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Turki dan UNIFIL

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini