TRIBUNNEWS.COM - Gerakan gerilya Ukraina mengklaim telah mengidentifikasi lokasi personel militer Korea Utara di wilayah Donetsk yang diduduki Rusia.
Pengumuman ini disampaikan di saluran Telegram gerakan tersebut pada hari Minggu (13/10/2024), dikutip dari Defence Express.
Menurut laporan tersebut, tiga tempat latihan di wilayah Mariupol saat ini aktif, khususnya dekat desa Sartana, yang telah didirikan dengan melibatkan kontingen Korea Utara.
Latihan intensif dengan artileri sedang berlangsung di sana, sementara Rusia sebelumnya mengklaim kekurangan peluru.
Indikasinya, Rusia telah membohongi publik karena berita yang tersiar menyatakan pasokan peluru pasukan Vladimir Putin mulai menipis.
Para instruktur Korea Utara dilaporkan tengah menyiapkan tempat pelatihan dan tampaknya merasa percaya diri dan aman saat ini.
Banyak penduduk komunitas Sartana telah mulai bekerja sama secara aktif dengan pasukan pendudukan, menurut gerakan gerilya, yang utamanya beroperasi di wilayah Azov.
Hingga saat ini, sumber lain belum mengonfirmasi keberadaan tiga tempat pelatihan yang diduga sebagai tempat pelatihan pasukan DPR (korea Utara) di wilayah yang diduduki sementara, termasuk tempat pelatihan yang diklaim di Sartana.
Gerakan gerilya tersebut menegaskan bahwa mereka akan "melakukan segala hal yang mungkin" untuk memastikan bahwa sekutu militer Putin dari Korea Utara "menerima 'salam' dari Angkatan Bersenjata Ukraina sesegera mungkin."
Lokasi Drone Kamikaze Shahed Terdeteksi
Foto siang hari pertama dari posisi peluncuran pesawat tak berawak kamikaze Rusia Shahed-136/131 yang diambil selama invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina muncul di media sosial.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-964: Zelensky Minta Senjata Lagi, Curiga Putin Disokong Kim Jong Un
Foto ini memungkinkan kita melihat beberapa detail tentang bagaimana Rusia mengatur lokasi peluncuran drone Shahed mereka.
Foto ini juga menjawab pertanyaan mengapa sulit menghancurkan Shahed-136/131 musuh di posisi peluncurannya.
Oleh karena itu, tampaknya lebih menjanjikan untuk menghancurkan gudang dengan UAV ini menggunakan rudal jarak jauh Ukraina.
Berdasarkan analisis, terlihat tripod peluncur Shahed ditempatkan pada lempengan beton kecil, kira-kira seukuran UAV itu sendiri, yang memiliki lebar sayap dan panjang badan pesawat masing-masing dua meter dan tiga meter.