Lalu lintas di Kuala Lumpur, yang melintasi dua sungai, macet sepanjang pagi ketika air banjir memenuhi beberapa jalan, sementara parlemen sempat terganggu ketika para anggota parlemen terjebak dalam banjir dalam perjalanan menuju majelis.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Ahmad Maslan mengatakan ini pertama kalinya sidang parlemen terganggu karena cuaca buruk.
Akibat hujan deras, banyak anggota parlemen yang terjebak banjir bandang, kata Ahmad di X.
Baca juga: Malaysia Airlines Tujuan Kuala Lumpur Mendarat Darurat di Qatar, Penumpang Menunggu 60 Jam
Selain jalanan yang terendam banjir, hujan deras juga berdampak pada jaringan kereta metro Kuala Lumpur sehingga operator RapidKL harus menghentikan layanan kereta api di bagian timur kota karena jalurnya terendam banjir.
Media sosial Malaysia dibanjiri dengan postingan tentang banjir termasuk di Taman Melawati di Kuala Lumpur timur, di mana hujan yang terus turun memicu tanah longsor di dekat deretan rumah.
Sementara itu, pihak berwenang di sekolah terdekat mengevakuasi siswa ketika air banjir mencapai ketinggian lutut.
Pemerintah telah mengeluarkan peringatan cuaca buruk sejak awal bulan ini di seluruh Semenanjung Malaysia, khususnya di daerah pedesaan terpencil.
Di Kuala Kangsar, Perak, yang berjarak dua jam perjalanan ke utara Kuala Lumpur, pengguna TikTok Muhammad Asnawi mendokumentasikan air banjir yang naik ke atap rumah satu lantai milik keluarganya.
“Seperti yang Anda lihat, airnya setinggi itu,” katanya dari sampan. “Kami baru saja menyelesaikan rumah dan pindah tiga bulan lalu.”
Asia Tenggara telah mengalami musim hujan yang parah sejauh ini, dengan masyarakat mulai dari Vietnam hingga Myanmar dan Thailand utara masih menerima dampak dari Topan Yagi yang terjadi bulan lalu.
Pusat wisata Thailand, Chiang Mai, dilanda banjir dua kali dalam beberapa minggu karena air banjir menyebabkan kerugian ratusan juta dolar di seluruh negeri.
Para ahli mengatakan krisis iklim telah memperburuk dampak fenomena cuaca La Niña, sementara penggundulan hutan dan penambangan besar-besaran di wilayah tersebut telah melemahkan pertahanan alami terhadap banjir bandang dan membuang berton-ton lumpur ke sungai, yang kemudian membanjiri seluruh desa ketika banjir meningkat.
Laporan Hadi Azmi | Sumber: The Straits Times