TRIBUNNEWS.COM - Israel melancarkan serangan udara di kota selatan Nabatiyeh pada hari Rabu (16/10/2024).
Serangan yang menargetkan 2 gedung di kota Nabatiyeh ini menewaskan 6 orang.
"Serangan musuh Israel di dua gedung, milik kotamadya Nabatiyeh dan persatuan kotamadya, menewaskan enam orang dan melukai 43," kata kementerian kesehatan, dikutip dari Al-Arabiya.
Dari 6 orang yang tewas, satu di antaranya adalah wali kota Nabatiyeh yaitu Ahmed Kaheil.
Sementara 5 orang yang tewas adalah pegawai pemerintah kota.
Saat kejadian, Ahmad Kahlil diketahui sedang berada di gedung kotamadya bersama timnya selama rapat manajemen krisis harian.
Menurut Kantor Berita Nasional (NNA) Israel melancarkan sedikitnya sepuluh serangan udara terhadap Nabatieh.
Dari berbagai serangan tersebut, gedung kotamadya dan fasilitas medis di sekitar Nabatiyeh mengalami kerusakan parah.
Dua dokter tewas atas serangan udara ini.
Serangan Nabatiyeh juga menghantam perpustakaan dan pusat perbelanjaan.
Rekaman AFP memperlihatkan beberapa gumpalan asap abu-abu mengepul dari Nabatiyeh, menyusul serangan beruntun.
Israel mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah melakukan serangan terhadap Nabatiyeh.
Baca juga: Telepon Macron, Netanyahu Tolak Gencatan Senjata Sepihak di Lebanon
Mereka mengklaim telah menargetkan puluhan target Hizbullah di daerah Nabatiyeh.
Tidak hanya itu, tentara Israel juga mengklaim telah membongkar infrastruktur bawah tanah yang digunakan oleh Pasukan Radwan Hizbullah di Lebanon selatan.