Di sisi lain, Rusia membantah klaim bahwa pasukan Korea Utara bertempur atas nama negara tersebut.
Sebelumnya, Korea Utara dan Rusia telah memperkuat hubungan pertahanan antar negara.
Pada bulan Juni lalu, keduanya menandatangani pakta yang menjanjikan bantuan militer jika salah satu negara diserang.
Korea Utara telah memasok senjata kepada Rusia selama perang.
Pada hari Jumat, NIS mengatakan bahwa Pyongyang telah mengirim rudal, peluru artileri, dan roket antitank kepada Moskow dalam lusinan pengiriman sejak Agustus 2023.
Di luar Korea Utara, Rusia juga telah meminta bantuan militer kepada negara paria lainnya, Iran, selama perang Ukraina.
Iran telah menyediakan pesawat nirawak serang yang mematikan dan, baru-baru ini, rudal balistik jarak pendek kepada Moskow.
Ukraina Rilis Video Tentara Korea Utara Beriap-siap
Dalam laporan terpisah, Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina menerbitkan sebuah video yang diklaim memperlihatkan tentara Korea Utara di kamp militer Rusia sedang bersiap untuk bergabung dengan tentara Rusia untuk berperang melawan Ukraina.
Dilansir Kyiv Independent, video itu dibagikan di tengah laporan bahwa Rusia berencana untuk melibatkan Korea Utara dalam perang skala penuh melawan Ukraina dalam beberapa bulan mendatang.
Sekitar 10.000 tentara Korea Utara sedang dipersiapkan untuk bergabung dengan tentara Rusia, menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Kepala intelijen militer Ukraina, Kyrylo Budanov, mengatakan bahwa kelompok pertama yang terdiri dari 2.600 tentara akan dikerahkan ke Oblast Kursk Rusia.
Baca juga: Buryat, Batalion Khusus Baru Rusia Berisi Prajurit Korea Utara
Kursk merupakan wilayah di mana Ukraina memulai serangan lintas batas pada bulan Agustus lalu dan masih menguasai sebagian besar wilayah tersebut.
Budanov mengatakan bahwa hampir 11.000 tentara Korea Utara berada di Rusia dan akan "siap bertempur" di Ukraina pada 1 November.
Video tentara Korea Utara itu diklaim diambil di kamp militer Sergeevsky di Timur Jauh Rusia, dekat Korea Utara.
Rekaman itu memperlihatkan beberapa pria berseragam militer berdiri antri untuk mendapatkan peralatan.
Namun, tidak disebutkan kapan video itu diambil.
Hanya disebutkan bahwa video itu diambil pada bulan Oktober.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)