TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) tampaknya tak gentar untuk menciptakan upaya perdamaian di Timur Tengah.
Buktinya, kini Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken melakukan kunjungan ke Israel untuk bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Selasa (22/10/2024).
Usaha ini dilakukan Blinken untuk terakhir kalinya sebelum Pilpres AS digelar pada 5 November 2024 mendatang.
Blinken menemui Netanyahu dalam upaya besar pertama AS untuk gencatan senjata di Timur Tengah sejak Israel membunuh pemimpin Hamas minggu lalu.
Dikutip Arab News, Blinken memulai pertemuannya di Israel saat Hizbullah meluncurkan roket ke Tel Aviv dan Haifa.
Selain itu, Israel juga melakukan serangan udara di pinggiran selatan Ibu Kota Lebanon, Beirut.
Upaya diplomatik yang berulang kali gagal mengakhiri perang selama setahun di Gaza dan konflik yang meluas antara Israel dan kelompok bersenjata Lebanon yang didukung Iran, Hizbullah.
Blinken, dalam perjalanannya yang ke-11 ke wilayah tersebut sejak perang Gaza meletus, menghadapi misi yang menakutkan.
Hizbullah mengatakan pada hari Selasa tidak akan ada negosiasi selama pertempuran terus berlanjut dan mengklaim bertanggung jawab atas serangan pesawat nirawak di kediaman Netanyahu pada hari Sabtu.
Washington berharap kematian pemimpin Hamas, Yahya Sinwar — orang yang paling dicari Israel — akan memberikan peluang baru untuk perdamaian.
Namun Israel sejauh ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengalah dalam kampanye militernya.
Baca juga: Menlu AS, Anthony Blinken Setujui Serangan Israel Terhadap Konvoi Bantuan Kemanusiaan di Gaza
Bahkan setelah membunuh beberapa pemimpin sekutu Iran, Hamas dan Hizbullah, yang kehilangan sekretaris jenderalnya yang kuat Hassan Nasrallah dalam serangan udara 27 September.
Di Gaza pada hari Selasa, badan pengungsi Palestina PBB UNRWA menyerukan gencatan senjata sementara untuk memungkinkan warga sipil meninggalkan daerah-daerah di utara daerah kantong tempat pasukan Israel memburu militan Hamas.
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 20 orang telah dibunuh oleh pasukan Israel.