Ancaman tersebut dilontarkan Netanyahu agar Lebanon melepaskan diri dari kelompok milisi Hizbullah.
"Anda memiliki kesempatan untuk menyelamatkan Lebanon sebelum jatuh ke dalam jurang perang panjang yang akan menyebabkan kehancuran dan penderitaan seperti yang kita lihat di Gaza," kata Netanyahu dikutip dari Al Jazeera.
"Saya katakan kepada Anda, orang-orang Lebanon: Bebaskan negara kalian dari Hizbullah sehingga perang ini dapat berakhir," lanjut Netanyahu.
Israel diketahui melakukan serangan pertama ke wilayah Selatan Lebanon sejak 1 Oktober 2024 dengan dalih ingin menetralisasi wilayah perbatasan.
Namun, serangan membuat jumlah korban tewas sipil melonjak, mencapai 2.000 orang, termasuk 127 diantaranya anak-anak.
Serangan brutal Israel turut memicu eksodus massal, memaksa lebih dari 400.000 orang meninggalkan negara itu ke Suriah dalam dua pekan terakhir, membuat krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Lebanon.
Badan-badan kemanusiaan termasuk Badan Pengungsi PBB (UNHCR) memperingatkan tentang bencana kemanusiaan yang mengancam di kedua sisi perbatasan.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)