Pantai Tyre yang biasanya dipadati wisatawan yang ingin mengikuti konservasi penyu laut bertelur di kini berubah sepi sejak militer Israel memperingatkan adanya invasi.
Pelabuhan Tyre yang biasanya ramai dengan aktivitas nelayan membawa hasil tangkapan mereka untuk dijual ke pedagang sekarang sepi. Beberapa nelayan muncul, terlihat tidak menangkap ikan, melainkan untuk memeriksa kapal mereka.
Toko-toko dan restoran tutup, dan lemari es yang biasanya menyimpan ikan segar kini kosong dan dimatikan.
Salah seorang warga Lebanon, Wael Farraj mengatakan bahwa dia dan keluarganya telah melarikan diri sebagai tanggapan atas perintah evakuasi.
"Rumah kami telah runtuh, kami membawa anak-anak, mengambil apa pun yang bisa kami ambil," katanya kepada kantor berita BBC International.
“Alhamdulillah, kami semua baik-baik saja, tidak ada yang terluka akibat ledakan itu,” tambahnya
Diperkirakan seperempat populasi Lebanon atau lebih dari 1,2 juta orang, telah mengungsi di seluruh negeri. Mereka terpaksa mengungsi karena Israel yang terus melanjutkan kampanye militernya terhadap Hizbullah.
Imbas serangan brutal Israel, Tyre kini menjadi simbol dari kehancuran yang meluas akibat perang, dengan warganya yang tersisa hanya berharap bahwa perdamaian segera datang.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)