News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Media Israel: Segera Terjadi Kekurangan Besar-besaran Tentara Cadangan IDF dalam 10 Hari ke Depan

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Israel dari divisi tentara cadangan. Pasukan ini terdiri dari para wajib militer kalangan sipil dari berbagai kalangan, termasuk pelajar yang sudah berusia 18 tahun.

Media Israel: Segera Terjadi Kekurangan Besar-besaran Tentara Cadangan IDF dalam 10 Hari ke Depan

TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Israel Maariv, Minggu (27/10/2024) melaporkan kalau akan ada kekurangan besar soal ketersediaan personel tentara cadangan (reserve) militer Israel (IDF) dalam sepuluh hari ke depan ketika tahun ajaran dimulai.

Laporan itu menekankan, kalau permasalahan ini diabaikan di tingkat politik pemerintahan Israel.

"Dan ini adalah salah satu masalah kita yang paling sulit," kata laporan itu dilansir Khaberni, Senin (28/10/2024).

Baca juga: Pakar Militer: Perang Israel-Hizbullah Sudah di Level 5, Banyak Tentara IDF Tewas dalam Satu Bulan

Laporan menekankan, Israel tengah menghadapi situasi di puncak eskalasi, di mana pasukan pendudukan Israel (IDF) tidak hanya berperang di Jalur Gaza dan Lebanon, tetapi juga di berbagai front, mulai dari Suriah, Irak, hingga Iran.

Laporan itu menjelaskan, kalau banyak tentara cadangan IDF merupakan pelajar.

Para pelajar ini sudah kehilangan tahun ajaran tahun lalu karena harus mengikuti wajib militer setelah pemerintah Israel mengumumkan Perang Gaza pasca-serangan 7 Oktober 2023 oleh gerakan pembebasan Palestina, Hamas.

Setahun berselang, agresi militer Israel belum juga berakhir di wilayah kantung Palestina dan justru melebar ke mana-mana.

Laporan itu memperingatkan, para tentara Israel yang sebagian besar adaah pelajar tersebut memberi tahu para komandan bahwa "mereka tidak bermaksud kalah tahun ini,".

"Dan sebagian besar dari mereka bertempur di Gaza, Tepi Barat, dan Lebanon," kata laporan itu.

Pasukan Brigade Paratroopers Cadangan ke-646 militer Israel (IDF) melakukan latihan di Israel utara, dalam foto selebaran yang dikeluarkan pada 11 Agustus 2024. (HO/Pasukan Pendudukan Israel)

Apa itu Tentara Cadangan Angkatan Darat Israel?

Dalam tugas cadangan, penduduk Israel yang telah menyelesaikan dinas militer ditugaskan ke pasukan cadangan militer Pasukan Pertahanan Israel untuk memberikan bala bantuan selama keadaan darurat (perang, operasi militer atau bencana alam).

Mereka juga dilibatkan sebagai kegiatan rutin (misalnya untuk pelatihan, keamanan berkelanjutan dan kegiatan lainnya). 

Beberapa anggota cadangan ditugaskan ke unit yang sama tempat mereka bertugas selama dinas militer reguler mereka, dan beberapa ditugaskan ke unit cadangan khusus.

Di Israel, semua warga negara yang berusia di atas 18 tahun, tanpa memandang jenis kelamin atau suku bangsa, diwajibkan untuk bertugas di militer selama masa perang.

Baik pria maupun wanita diwajibkan untuk bertugas setidaknya selama 24 hingga 32 bulan.

Ada beberapa pengecualian terhadap persyaratan ini, seperti wanita yang religius, orang yang sudah menikah, dan mereka yang memiliki disabilitas mental atau fisik.

Mengingat sejarah Israel yang dikelilingi oleh negara-negara yang berpotensi bermusuhan (perang) dengan populasi yang jauh lebih besar, negara itu telah mengembangkan sistem untuk memobilisasi sejumlah besar pasukan siap tempur secara cepat dalam keadaan darurat.

"Karena itu, para perencana Israel selalu memandang pasukan cadangan sebagai pasukan tempur penting untuk setiap operasi besar, bukan sebagai pasukan tambahan," kata ulasan NDTV.

Pasukan Israel (IDF) dari divisi infanteri cadangan melakukan patroli di wilayah Gaza Utara yang tampak rata tanah. Meski sudah beroperasi berbulan-bulan, IDF belum mampu membongkar kemampuan tempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas yang menjalankan taktik gerilya hit and run. (khaberni/HO)

Siapa yang Dapat Bertugas di Tentara Cadangan Angkatan Darat IDF

Mayoritas warga negara Israel yang memenuhi dinas wajib militer diwajibkan untuk berpartisipasi dalam tugas cadangan tahunan, namun, mereka yang bertugas di unit elite, seperti pilot, didorong untuk menjadi sukarelawan untuk tugas cadangan tambahan.

Di antara mereka yang dikerahkan adalah aktor, jurnalis, dan orang-orang dari semua lapisan masyarakat. 

Seorang wartawan terkenal Israel, Hananya Naftali, berbagi di media sosial bahwa ia bergabung dengan divisi prajurit cadangan lainnya IDF dalam perang melawan Hamas. 

"Alasan kami dikerahkan bukan hanya untuk mempertahankan perbatasan, tetapi juga untuk mempertahankan rumah dan keluarga kami. Ini adalah perang antara kebaikan dan kejahatan," tulis Naftali di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Lior Raz, seorang aktor Israel yang terkenal lewat serial TV yang sangat populer 'Fauda', bergabung dengan kelompok relawan Brothers in Arms di garis depan perang Israel melawan Hamas.

Dari kota Sderot di Israel selatan, aktor tersebut mengunggah video dirinya bersama Yohanan Plesner, presiden Institut Demokrasi Israel, dan jurnalis Avi Yissascharov di media sosial.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga kerap berbagi di media sosial gambar para prajurit cadangan yang mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga mereka saat mereka bersiap untuk pergi ke garis depan.

"Ini hanyalah satu dari ribuan orang tua yang harus mengucapkan selamat tinggal kepada anak-anak mereka, karena 300.000 warga Israel melapor untuk bertugas sebagai cadangan. IDF dan rakyat Israel akan berdiri teguh dan bersatu dalam menghadapi ancaman apa pun," IDF membagikan foto seorang pria yang mengucapkan selamat tinggal kepada anaknya dalam unggahan di media sosial. 

Sistem cadangan militer Israel mengharuskan hampir semua personel tugas aktif untuk beralih ke cadangan setelah menyelesaikan dinas rutin mereka.


 

(oln/kbrn/ndtv/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini