News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Sara Netanyahu Takut Pesawat PM Israel Ditembak Hizbullah, Minta Pengawalan 2 Jet F-35

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Benjamin Netanyahu dan istrinya Sara Netanyahu berpidato di depan para pendukungnya di markas kampanye di Yerusalem pada awal 2 November 2022, setelah berakhirnya pemungutan suara untuk pemilihan nasional.

TRIBUNNEWS.COM - Media Israel, Walla, mengatakan Angkatan Udara Israel memanggil dua jet tempur F-35 untuk menemani pesawat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam perjalanan kembali dari kantor PBB di Amerika Serikat (AS) pada bulan lalu.

Permintaan ini karena ketakutan istri Perdana Menteri Israel, Sara Netanyahu, akan rudal Hizbullah yang mungkin menargetkan Netanyahu.

"Permintaan Sarah Netanyahu agar pesawat Wing of Zion yang membawa Netanyahu, didampingi oleh dua pesawat tempur sepanjang perjalanan ke Amerika Serikat dan kembali ke Israel karena ketakutan akan rudal Hizbullah," lapor Walla, Kamis (31/10/2024).

Setelah ia berpidato di markas PBB, Netanyahu kembali ke Israel pada hari pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah di pinggiran Beirut, Lebanon pada 27 September 2024.

"Permintaan Sarah Netanyahu saat itu ditolak setelah sekretaris militer Netanyahu mempelajari kemungkinan ini dengan komandan angkatan udara Israel, Tomer Bar," kata sumber Walla.

Setelah pembunuhan Hassan Nasrallah, Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan ada kekhawatiran nyata tentang reaksi Iran atau Hizbullah.

Angkatan Udara Israel kemudian menerima permintaan baru untuk mengawal pesawat Netanyahu dengan jet tempur dalam perjalanannya pulang dari New York, menurut laporan Walla.

"Permintaan tersebut kemudian disetujui, dan dengan demikian pesawat diluncurkan untuk menemani Wing of Zion (yang membawa Netanyahu) saat mendarat," lapor Walla.

Menurut sumber tersebut, Kantor Perdana Menteri Israel mengajukan permintaan tambahan kepada angkatan udara untuk mengambil foto udara Wing of Zion yang diapit oleh jet tempur untuk menunjukkan pengawalan. 

"Angkatan udara menolak dan memerintahkan jet tempur untuk terbang di belakang Wing of Zion sehingga tidak terlihat dalam foto," menurut sumber itu.

Karena tidak adanya foto, Kantor Perdana Menteri Israel memberi tahu delegasi pers tentang pengawalan F-35 yang tidak biasa karena kekhawatiran ancaman rudal, dan berita utama tentang pengawalan tersebut menyertai laporan kembalinya Netanyahu ke Israel.

Baca juga: PM Israel Netanyahu Tunda Pernikahan Putranya Gara-gara Takut Diserang Hizbullah

Kantor Netanyahu Membantah Berita Itu

Kantor Perdana Menteri Israel (PMO) menepis berita yang menyatakan Sara Netanyahu meminta dua jet F-35 Israel untuk mendampingi Netanyahu dalam perjalanan ke AS pada bulan lalu karena takut menjadi target serangan Hizbullah.

"Ini adalah berita palsu dan serangan tak berdasar dan tak terkendali terhadap istri perdana menteri," kata kantor tersebut, Kamis (31/10/2024).

"Walla mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang menuduh bahwa permintaan PMO untuk pengawalan telah diajukan beberapa hari sebelum pesawat tersebut berangkat dari Israel," lanjutnya.

Sebelumnya, sumber Walla mengatakan permintaan awal ditolak oleh Angkatan Udara Israel dan masalah itu tidak diangkat lagi sampai setelah Hassan Nasrallah terbunuh.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 43.163 jiwa dan 101.510 o lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (31/10/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Mayadeen.

Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini