Adapun Militer Israel (IDF), melalui Panglima Perangnya, Herzi Halevi menyatakan kalau agresi militer darat mereka mencapai kemajuan berarti dan mengisyaratkan kalau agresi militer darat segera berakhir.
Pun, klaim ini berbanding terbalik dengan situasi di medan pertempuran.
Baca juga: 10 IDF Tewas dalam 24 Jam, Roket Hizbullah Bobol Galilea Atas Saat Panglima Israel Pamer Kesuksesan
Adapun drone Hizbullah melakukan pemindaian udara di wilayah perbatasan di Lebanon selatan, yang mengonfirmasi penarikan pasukan Israel di balik perbatasan.
Foto udara menunjukkan tentara Israel menutup beberapa celah yang telah dibuka untuk menyusup melalui celah tersebut ke wilayah Lebanon.
"Pasukan pendudukan Zionis Israel memaksakan kendalinya atas kota-kota Lebanon yang telah diserbunya karena serangan Hizbullah terhadap para perwira, prajurit, tank, dan kendaraannya," kata laporan tersebut.
"Ruang Operasi Milisi Perlawanan Hizbullah telah mengeluarkan ringkasan perkembangan terakhir dari konfrontasi dengan musuh Zionis, yang menegaskan bahwa 90 tentara Zionis telah tewas dan 750 lainnya terluka dalam pertempuran darat," tambah laporan tersebut.
Sergapan Jarak Dekat
Selama sebulan melancarkan agresi militer darat, Perang Lebanon, khususnya dalam konteks penyerbuan darat Tentara Israel (IDF) ke sejumlah wilayah di Lebanon Selatan, terbukti mematikan bagi personel IDF.
Dalam perkembangan terbaru, laporan menyatakan kalau sejumlah tentara Israel tewas dan terluka kena sergap pasukan Hizbullah.
Baca juga: Media Israel: Segera Terjadi Kekurangan Besar-besaran Tentara Cadangan IDF dalam 10 Hari ke Depan
Laporan Anews, mengutip pernyataan Hizbullah mengabarkan kalau pihak kelompok perlawanan Lebanon tersebut menyergap pasukan Israel di dekat desa perbatasan Lebanon pada Senin (28/10/2024).
Ini menjadi sergapan kesekian terhadap pasukan Israel setelah IDF lebih dari sebulan berjibaku dalam perang habis-habisan yang melibatkan pertempuran jarak dekat di Lebanon selatan.
Kali ini, Hizbullah menyergap pasukan IDF di Kfar Kila, sebuah desa di Lebanon Selatan yang dinilai Israel sebagai satu di antara wilayah merah dalam perang ini.
Kelompok yang didukung Iran itu mengatakan pihaknya "menyergap... kendaraan dan tentara musuh Israel saat mereka maju menuju" pinggiran desa perbatasan Kfar Kila menjelang bentrokan mematikan."
Laporan terbaru itu membuat jumlah korban jiwa IDF di Lebanon bertambah.