"Perpecahan dalam pasukan musuh Israel yang mengalami stagnasi selama lebih dari seminggu," tulis Hizbullah.
Dikutip dari Al Mayadeen, Hizbullah melancarkan 26 serangan roket dan artileri terhadap permukiman Israel, termasuk Avivim, Dovev, Sa'sa', Bar'am, Yaron, Dishon, Malkiya, dan Bar Yochai.
Lokasi tersebut, merupakan pangkalan pertahanan udara dan rudal, pusat komando bagi batalyon yang terlibat dalam serangan, depot senjata, dan titik perakitan kendaraan yang terkait dengan Brigade ke-36 Israel.
Israel Perluas Serangan
Tentara Israel pada hari Selasa terus melancarkan serangan terhadap warga sipil di Lebanon, menargetkan mereka di beberapa daerah tanpa peringatan evakuasi sebelumnya.
Baca juga: Bakal Serang Hizbullah, Israel Paksa Penduduk 14 Desa di Lebanon Mengungsi, Klaim demi Keselamatan
Namun, 13 serangan udara di pinggiran selatan Beirut dalam kurun waktu hanya tiga jam didahului oleh peringatan evakuasi.
Serangan itu tidak menimbulkan korban luka-luka, namun mengakibatkan kerusakan luas pada bangunan rumah tinggal dan pusat komersial, medis, dan pendidikan.
Serangan udara di Lebanon selatan dan wilayah Bekaa, yang mencapai Akkar di ujung utara Lebanon, menghapus harapan penyelesaian gencatan senjata jangka pendek.
Serangan itu disertai pengumuman di Channel 14 Israel bahwa “tentara Israel telah memperluas operasinya di Lebanon selatan ke wilayah yang belum dijangkaunya sejak awal operasi darat”.
Dikutip dari Arab News, sekitar 50 hari sejak Israel mengintensifkan serangan ke Lebanon, sudah 3.200 orang dilaporkan tewas dan 14.000 lainnya terluka.
Baca juga: Ganasnya Rudal Hizbullah Bikin Pengusaha di Haifa Israel Utara Gigit Jari, Omzet Turun, Israel Rugi
Untuk pertama kalinya, serangan udara menargetkan daerah pegunungan antara Baalchmay dan Aabadiyeh di jalan menuju Aley, menghancurkan sebuah bangunan yang menampung orang-orang terlantar.
Wali Kota Baalchmay, Adham Al-Danaf, membenarkan bahwa “serangan udara tersebut menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal di daerah Dhour Aabadiyeh”.
Jumlah korban awal dari Kementerian Kesehatan menunjukkan “lima orang meninggal dan dua orang terluka”.
Serangan yang menargetkan pinggiran selatan Beirut untuk pertama kalinya di pagi hari, tidak seperti serangan malam sebelumnya, menyebabkan kerusakan besar.
Mereka yang mengungsi dari rumah mereka setelah peringatan Israel, menggunakan ponsel mereka untuk merekam runtuhnya bangunan kosong di Sfeir, Haret Hreik, Bir Al-Abed, Mrayjeh, Laylaki dan Hadath.
Pesawat tempur Israel juga menargetkan Tyre, tempat serangan terhadap sebuah gedung menewaskan tiga orang dan melukai banyak lainnya, sementara serangan terhadap Tefahta menewaskan seorang pria.
(Tribunnews.com/Whiesa)