Selama masih menjadi kader Partai Demokrat, Gabbard memiliki sejumlah kesamaan prinsip dengan Donald Trump.
Gabbard dan Trump sama-sama memegang sikap yang tampaknya bertentangan terhadap militer AS: menghormati kekuatannya tetapi skeptis terhadap penggunaannya.
Dan seperti Trump, dia sering terlihat mendukung posisi yang lebih menguntungkan bagi pemimpin asing yang secara luas dianggap sebagai lawan Amerika.
Bahkan dalam beberapa kasus, Gabbard dan Trump termasuk sosok yang mendukung kebijakan Presiden Suriah, Bashar al-Assad dan Presiden Rusia, Vladimir Putin yang selama ini dicap sebagai musuh Amerika.
Lantas, seberapa besar pengaruh Tulsi Gabbard setelah ia ditunjuk sebagai direktur Badan Intelijen Nasional AS?
Baca juga: Trump Bagi-bagi Jatah Kue Politik, Elon Musk Kebagian
Melalui posisi Direktur Badan Intelijen Nasional, Tulsi Gabbard kini membawahi 18 lembaga intelijen dalam pemerintahan AS.
Satu di antara badan yang akan diawasi Gabbard adalah Badan Intelijen Pusat (CIA) yang memiliki kemampuan pengumpulan dan analisis informasi berskala internasional.
Gabbard nantinya akan mengawasi sosok John Ratcliffe selaku pemimpin CIA yang sehari sebelumnya telah ditunjuk oleh Donald Trump.
(Tribunnews.com/Bobby)