Sebagai tanggapan, gerakan Hamas menegaskan kalau operasi penabrakan terbaru ini mengirimkan pesan yang kuat bahwa serangan perlawanan sedang berlangsung dan semakin intensif sebagai respons terhadap agresi dan pembantaian pendudukan Israel di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki.
Dalam sebuah pernyataan, gerakan itu mengatakan operasi itu, bersama dengan operasi-operasi sebelumnya, merupakan respons alami terhadap kejahatan pendudukan Israel dan rencananya untuk melakukan aneksasi, perluasan permukiman, dan pengusiran paksa penduduk Palestina.
Serangan-serangan ini akan meningkat di Tepi Barat, kata Hamas memperingatkan.
Hamas menggarisbawahi bahwa arogansi dan penindasan pendudukan Israel hanya akan dihadapi dengan "lebih banyak ketahanan dan perlawanan."
Hamas juga menyerukan kepada rakyat Palestina di Tepi Barat untuk melanjutkan segala bentuk perlawanan, menargetkan pendudukan, dan mengintensifkan konfrontasi dengan pemukim Israel.
Sementara itu, Gerakan Al-Mujahidin Palestina menegaskan bahwa operasi penabrakan tersebut merefleksikan meningkatnya kemarahan dan Intifada (pemberontakan) di kalangan rakyat Palestina sebagai respon terhadap agresi pendudukan Israel yang terus berlanjut, dan menegaskan bahwa tidak ada rasa aman bagi penduduk Zionis mana pun di tanah Palestina.
(oln/rntv/almaydn/*)