News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-999: Olaf Scholz Gagal Rayu Putin Hentikan Perang di Ukraina

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Kanselir Jerman Olaf Scholz (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan).

"Saat ini, ada banyak pembicaraan di media tentang kami yang menerima izin untuk tindakan masing-masing. Namun, serangan tidak dilakukan dengan kata-kata. Hal-hal seperti itu tidak diumumkan. Rudal akan berbicara sendiri. Mereka pasti akan melakukannya," kata Zelensky, seperti diberitakan The Guardian.

10 Orang Tewas Akibat Serangan Rudal Rusia

Sepuluh orang termasuk dua anak-anak tewas dan 52 orang lainnya cedera pada Minggu malam, ketika rudal Rusia menghantam sebuah gedung hunian sembilan lantai di wilayah Sumy, Ukraina timur laut.

"Minggu malam bagi kota Sumy menjadi neraka, sebuah tragedi yang dibawa Rusia ke tanah kami," kata Volodymyr Artyukh, kepala administrasi militer Sumy dalam sebuah posting di saluran pesan Telegram milik pemerintah.

Rusia Serang Jaringan Listrik Ukraina

Serangan terhadap Sumy terjadi setelah Rusia menyerang jaringan listrik Ukraina pada suatu pagi dalam apa yang disebut Kyiv sebagai serangan besar-besaran dengan 120 rudal dan 90 pesawat nirawak yang menewaskan sedikitnya tujuh orang.

Serangan itu merupakan serangan rudal dan pesawat nirawak terbesar terhadap Ukraina sejak Agustus.

Kanselir Jerman Telepon Putin, Minta Hentikan Perang di Ukraina

Kanselir Jerman, Olaf Scholz, membela keputusannya untuk menelepon Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan mendesaknya untuk menghentikan perang di Ukraina.

"Penting untuk memberi tahu dia [Putin] bahwa dia tidak dapat mengandalkan dukungan dari Jerman, Eropa, dan banyak negara lain di dunia yang semakin berkurang," katanya kepada wartawan.

Namun, Olaf Scholz mengatakan percakapannya dengan Vladimir Putin pada Jumat (15/11/2024) lalu, tidak mengubah pemikiran Putin mengenai perang di Ukraina.

"Percakapan itu sangat terperinci tetapi berkontribusi pada pengakuan bahwa pandangan presiden Rusia tentang perang tidak banyak berubah – dan itu bukan kabar baik," katanya.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini