News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Teror Israel Kembali Sasar Pasukan UNIFIL di Lebanon Selatan, Giliran Tentara Italia Berdarah-darah

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang anggota yang terluka dari batalion Malaysia dari Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL), duduk di tanah setelah ia terluka di lokasi serangan udara Israel di pintu masuk utara kota Sidon, Lebanon selatan, pada 7 November 2024. - Lima pasukan penjaga perdamaian PBB terluka dalam serangan udara Israel di Lebanon selatan pada 7 November, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam serangan yang juga menewaskan tiga warga sipil. (Photo by MAHMOUD ZAYYAT / AFP)

"Setelah dua tank pergi, anggota UNIFIL di lokasi yang sama melaporkan ledakan peluru api 100 meter ke arah utara, menyebabkan asap tebal keluar ke seluruh pangkalan dan membuat personel PBB merasa mual," lanjutnya.

UNIFIL menyebut upaya tersebut sebagai pelanggaran terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB.

Sementara itu, Israel membantah pernyataan UNIFIL mengenai serangan terhadap markas mereka.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebelumnya meminta UNIFIL untuk mundur dan mengklaim mereka memberikan "perisai manusia" untuk Hizbullah selama serangan Israel berlanjut di Lebanon selatan.

Hizbullah membantah tuduhan Israel yang mengatakan pejuangnya menggunakan wilayah yang dekat dengan lokasi UNIFIL untuk perlindungan.

Pada hari yang sama, tentara Israel (IDF) membawa wartawan asing yang diizinkan mengikuti tur ke Lebanon selatan pada Minggu.

Baca juga: Netanyahu Sebut UNIFIL Jadi Perisai Manusia bagi Hizbullah, Minta PBB Pindahkan dari Zona Berbahaya

IDF menunjukkan kepada mereka, sebuah terowongan yang dikatakan milik Hizbullah, kurang dari 200 meter dari situs UNIFIL, selain gudang senjata yang ditemukan IDF.

“Kami sebenarnya berdiri di pangkalan militer Hizbullah yang sangat dekat dengan PBB,” kata Brigjen Yitfah Norkin yang turut hadir selama tur tersebut.

Negara-negara Uni Eropa (UE), yang dipimpin oleh Italia, Prancis dan Spanyol, mengerahkan ribuan tentara untuk bergabung dengan 10.000 tentara UNIFIL, yang menurut mereka menjadi sasaran serangan berulang kali oleh pasukan Israel dalam beberapa hari terakhir.

Sekutu Israel, Amerika Serikat (AS) mendesak Netanyahu untuk mengambil tindakan yang diperlukan demi menjamin keselamatan dan keamanan pasukan UNIFIL di Lebanon.

 

 

(oln/khbrn/rtrs/*)

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini