"Setelah dua tank pergi, anggota UNIFIL di lokasi yang sama melaporkan ledakan peluru api 100 meter ke arah utara, menyebabkan asap tebal keluar ke seluruh pangkalan dan membuat personel PBB merasa mual," lanjutnya.
UNIFIL menyebut upaya tersebut sebagai pelanggaran terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB.
Sementara itu, Israel membantah pernyataan UNIFIL mengenai serangan terhadap markas mereka.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebelumnya meminta UNIFIL untuk mundur dan mengklaim mereka memberikan "perisai manusia" untuk Hizbullah selama serangan Israel berlanjut di Lebanon selatan.
Hizbullah membantah tuduhan Israel yang mengatakan pejuangnya menggunakan wilayah yang dekat dengan lokasi UNIFIL untuk perlindungan.
Pada hari yang sama, tentara Israel (IDF) membawa wartawan asing yang diizinkan mengikuti tur ke Lebanon selatan pada Minggu.
Baca juga: Netanyahu Sebut UNIFIL Jadi Perisai Manusia bagi Hizbullah, Minta PBB Pindahkan dari Zona Berbahaya
IDF menunjukkan kepada mereka, sebuah terowongan yang dikatakan milik Hizbullah, kurang dari 200 meter dari situs UNIFIL, selain gudang senjata yang ditemukan IDF.
“Kami sebenarnya berdiri di pangkalan militer Hizbullah yang sangat dekat dengan PBB,” kata Brigjen Yitfah Norkin yang turut hadir selama tur tersebut.
Negara-negara Uni Eropa (UE), yang dipimpin oleh Italia, Prancis dan Spanyol, mengerahkan ribuan tentara untuk bergabung dengan 10.000 tentara UNIFIL, yang menurut mereka menjadi sasaran serangan berulang kali oleh pasukan Israel dalam beberapa hari terakhir.
Sekutu Israel, Amerika Serikat (AS) mendesak Netanyahu untuk mengambil tindakan yang diperlukan demi menjamin keselamatan dan keamanan pasukan UNIFIL di Lebanon.
(oln/khbrn/rtrs/*)