Sebelum akhirnya diumumkan gencatan senjata pada Selasa malam, konflik Israel saat ini dengan Hizbullah dimulai sehari setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 dalam serangan bertajuk Banjir Al-Aqsa.
Keesokan harinya, Hizbullah memulai serangannya di utara wilayah pendudukan Israel, memaksa puluhan ribu penduduk Israel utara untuk meninggalkan rumah mereka karena takut kelompok Hizbullah akan meluncurkan invasi serupa.
Israel meningkatkan serangannya terhadap Hizbullah di Lebanon pada akhir September, meluncurkan serangan dan operasi ekstensif yang mengambil sebagian besar kepemimpinan kelompok itu, termasuk pemimpin lamanya Hassan Nasrallah.
Israel kemudian meluncurkan operasi darat di Lebanon selatan dengan tujuan membersihkan benteng Hizbullah di daerah itu dan membuatnya aman bagi penduduk Israel utara yang dievakuasi untuk kembali ke rumah mereka.
Dalam perkembangan agresinya, Israel juga dilaporkan mengalami kerugian besar dari segi personel maupun peralatan tempur, sebelumnya akhirnya menyetujui gencatan senjata sementara dengan Hizbullah atas tekanan Amerika Serikat.
Baca juga: Tel Aviv Digertak AS, Gencatan Senjata Israel-Hizbullah Terjadi Dalam Dua Hari
(oln/Toi/*)