Laporan tersebut menyampaikan analisis kepada koresponden militer tentang alasan penggantian tersebut, dan kesaksian tentang aktivitas Chaiko, yang dianugerahi medali “Pahlawan Rusia” setelah kontribusinya yang luas sebelumnya pada Pertempuran Aleppo dan sejumlah pertempuran penting lainnya di Aleppo Suriah.
Berdasarkan analisis, pemecatan Kessel terjadi karena gagal mengantisipasi perkembangan militer berturut-turut di Suriah.
Perlu diketahui, jenderal ini sebelumnya telah diberhentikan dari jabatannya sebagai komandan salah satu kelompok maju di Ukraina karena melakukan kesalahan yang menyebabkan perluasan wilayah kendali pasukan Ukraina pada saat itu, menurut koresponden militer.
Adapun Chaiko, sebelumnya menjabat sebagai pemimpin kelompok di Suriah sebanyak tiga kali.
Ia adalah jenderal pertama yang mengepalai markas utama pasukan Rusia di Suriah pada tahun 2015. Selama bertugas, ia menyaksikan Pertempuran Aleppo pada tahun 2016, dan berkontribusi besar dalam menghancurkan kekuatan oposisi dan memaksa mereka mundur dari kota tersebut.
Kemudian ia kembali memimpin pasukan pada September 2019 hingga November 2020 dan Februari hingga Juni 2021. Sebelumnya ia diangkat menjadi Kepala Staf dan mengambil alih komando beberapa front di Ukraina.
Laporan internasional menyebutkan ketenaran Chaiko sebagai “seorang pemimpin yang namanya dikaitkan dengan pelanggaran luas di Suriah".
Pada tahun 2022, Inggris memasukkannya ke dalam daftar sanksi sebagai orang yang “berkontribusi terhadap penindasan parah terhadap warga sipil Suriah.”
Yang patut dicatat adalah bahwa platform elektronik yang dekat dengan Kementerian Pertahanan telah menjadi berita utama dalam liputan laporan mengenai pengangkatannya saat ini dengan menyatakan, “Keselamatan Suriah akan berada di tangan pahlawan Rusia, Chaiko.”
SUMBER: ASHARQ AL-AWSAT