News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu: Gencatan Senjata Tak Berarti Perang Berhenti, Israel Selalu Siap Balas Serangan Hizbullah

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS terpilih, Donald Trump.

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan gencatan senjata dengan Hizbullah di Lebanon saat ini tidak berarti akhir perang.

Ia menekankan Israel akan menangani dengan tegas setiap pelanggaran terhadap perjanjian ini.

"Kami sekarang berada dalam gencatan senjata, dan saya menekankan bahwa ini adalah gencatan senjata, bukan akhir perang," kata Netanyahu dalam sesi khusus pemerintah yang diadakan di kota Nahariya, Selasa (3/12/2024).

"Tujuan kami jelas, yaitu memulihkan populasi dan membangun kembali wilayah utara tinju dan hadapi pelanggaran apa pun, berapa pun ukurannya," lanjutnya.

Ia menolak tuduhan Hizbullah yang mengatakan Israel baru-baru ini melanggar gencatan senjata yang dimulai pada Rabu (27/11/2024) pekan lalu dan mengatakan sebaliknya.

"Kemarin, pelanggaran serius terjadi, dan sebagai tanggapannya, kami menyerang lebih dari 20 sasaran di Lebanon," lanjutnya.

Netanyahu menambahkan, pemerintahannya tidak akan membiarkan kembalinya kondisi yang terjadi sebelum 6 Oktober 2023.

"Kami tidak akan kembali ke negara yang menerima peluncuran rudal atau ledakan rudal secara berkala, tidak peduli seberapa terbatasnya," katanya.

Ia menekankan, pemerintahannya akan berupaya untuk mendorong banyak proyek yang bertujuan untuk membangun kembali kota-kota yang terkena dampak dan meningkatkan investasi di bagian utara negara itu.

Netanyahu Puji Donald Trump setelah Kecam Hamas

Netanyahu berterima kasih kepada Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, atas sikapnya yang ia gambarkan "kuat" dalam menanggapi nasib sandera Israel yang masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza.

Baca juga: AS Akui Israel Lah yang Langgar Gencatan Senjata di Lebanon Selatan, Hizbullah Terpancing Membalas

"Ini adalah pernyataan yang memperjelas ada satu orang yang bertanggung jawab atas situasi ini, yaitu Hamas," katanya.

"Israel tidak akan berhenti bekerja sampai para tahanan baik yang hidup maupun yang mati ditemukan kembali," lanjutnya.

Pemerintah AS yang menjadi sekutu utama Israel akan kembali dipimpin oleh Donald Trump untuk masa jabatan kedua.

Sebelumnya, Donald Trump mengecam Hamas yang merilis video tentang 33 sandera yang tewas karena serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini