News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Korea

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Didesak Mundur, Cabut Darurat Militer Protes Meningkat di Jalan

Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mengumumkan darurat militer, Selasa (3/12/2024) malam. Enam jam setelahnya, Rabu (4/12/2024) dini hari, ia mencabut pengumumannya itu karena mendapat penolakan dari Majelis Nasional.

Juru bicaranya, Stephane Dujarric, mengatakan, “Kami memantau situasi ini dengan cermat dan penuh keprihatinan,” seraya menyatakan bahwa “situasinya berkembang pesat.”

Sementara itu, Kedutaan Besar Jerman di Seoul mengumumkan bahwa saat ini tidak ada bahaya langsung terhadap orang asing. Pernyataan kedutaan yang ditujukan kepada warga Jerman yang tinggal di Korea Selatan mengatakan: “Berdasarkan situasi saat ini, masih belum mungkin untuk menentukan pembatasan apa yang mungkin terkait dengan keputusan ini bagi warga negara asing di Republik Korea. Menurut perkiraan kami, tidak ada ancaman langsung terhadap keselamatan pribadi warga negara asing atau properti mereka.”

Namun, pihak kedutaan menyarankan agar warganya menjauhi tempat-tempat sensitif seperti gedung pemerintahan, sekitar gedung Parlemen, atau tempat demonstrasi.


Desakan Segera Mengundurkan Diri

Tokoh penting partai Demokrat meminta Yoon untuk 'segera mengundurkan diri'

Kritik terhadap Yoon tampaknya meningkat setelah presiden Korea Selatan membatalkan dekrit darurat militer sebelumnya. Park Chan-dae , tokoh penting di partai Demokrat, telah meminta presiden untuk mengundurkan diri.

Menurut CNN, Park mengatakan Yoon harus “segera mengundurkan diri” dan “tidak dapat menghindari tuduhan pengkhianatan” atas pernyataannya mengenai darurat militer.

Komentarnya muncul tak lama setelah ketua partai oposisi kecil berjanji untuk memakzulkan Yoon.

"Dia membuat semua orang terkejut," kata Cho Kuk. "Presiden adalah sosok yang berbahaya... mengancam demokrasi dan konstitusi."

Ia bersumpah untuk memakzulkan Yoon dengan mengumpulkan suara dari partai-partai lain.
 

SUMBER: ASHARQ AL-AWSAT, THE GUARDIAN

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini