Pihak berwenang Israel mengatakan ketiga pria itu terlibat dalam perencanaan serangan serupa dengan serangan yang dilancarkan oleh kelompok militan Palestina Hamas pada 7 Oktober.
Hamas mengklaim Jalamana sebagai anggotanya, sementara Jihad Islam Palestina mengatakan kedua bersaudara itu adalah bagian dari sel Jenin mereka.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyebut pembunuhan itu sebagai "kejahatan keji yang tidak akan dibiarkan begitu saja tanpa tanggapan".
"Pasukan perlawanan, yang telah bersumpah untuk melawan pendudukan sampai diusir, tidak takut dengan kebijakan pembunuhan," kata Hamas saat itu.
(Tribunnews.com/Whiesa)