News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Mulai Kendur, Tawarkan Gencatan Senjata ke Hamas, Mesir Jadi Mediator

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Israel berdiri di atas tank dekat perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 1 Januari 2024.

TRIBUNNEWS.COM, ISRAEL -  Informasi terbaru, Israel memberikan tawaran gencatan senjata kepada kelompok Hamas.

Tawaran itu disampaikan Israel melalui mediator Mesir.

Tawaran gencatan senjata itu disampaikan Israel dengan catatan Hamas membebaskan  sandera Israel yang tersisa.

Demikian kata dua pejabat Israel seperti dikutip dari JPost, Kamis (5/12/2024).

"Para mediator Mesir dan Qatar meyakini Hamas kini mungkin menyetujui kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata, meskipun hanya sebagian," kata seorang pejabat Israel. 

Poin-poin utama dari proposal baru tersebut diselesaikan selama pertemuan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Pertemuan itu melibatkan menteri senior dan beberapa kepala keamanan Israel.

Poin-poin ini disampaikan kepada intelijen Mesir, yang kemudian menyampaikannya kepada perwakilan Hamas di Kairo.

"Mesir saat ini merupakan saluran negosiasi utama dengan Hamas, meskipun Qatar juga terlibat," kata pejabat Israel.

Gencatan senjata adalah kesepakatan  dua pihak untuk menghentikan pertempuran untuk sementara guna memungkinkan terjadinya dialog menuju perdamaian.

Proposal baru Israel tersebut menawarkan gencatan senjata dengan Hamas yang berlangsung selama 42 hingga 60 hari. 

Selama periode ini, Hamas diminta membebaskan sandera perempuan, sandera laki-laki berusia di atas 50 tahun, dan sandera yang berada dalam kondisi medis kritis.

Israel, yang awalnya menuntut pembebasan 33 sandera, kini mengaku realistis bahwa beberapa sandera mungkin tidak lagi hidup.

Proposal tersebut juga kabarnya ada keinginan Israel untuk membebaskan ratusan tahanan Palestina, termasuk mereka yang menjalani hukuman seumur hidup, sebagai gantinya.

Israel menunggu tanggapan Hamas

"Kami menunggu Mesir untuk memberi tahu kami tanggapan Hamas," kata seorang pejabat Israel mengenai sikap Hamas terhadap usulan terbaru tersebut.

"Dalam beberapa hari, kami akan tahu apakah Hamas bersedia bernegosiasi dalam kerangka yang kami ajukan atau tidak," imbuhnya.

Jika Hamas menanggapi secara positif, delegasi Israel akan melakukan perjalanan ke Kairo Mesir untuk menyelesaikan rincian seperti durasi gencatan senjata.

Termasuk nantinya membicarakan  jumlah sandera yang akan dibebaskan, dan tahanan Palestina mana yang akan dibebaskan.

Kubu Donald Trump Setuju

Di Washington AS, Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional Presiden terpilih Donald Trump, Mike Waltz.

"Presiden terpilih mendukung kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata di Jalur Gaza, asalkan dapat diterima oleh Israel," kata seorang penasihat Trump, seraya menambahkan.

 "Trump ingin kesepakatan tersebut segera dilaksanakan, tanpa penundaan, dan sebelum tanggal 20 Januari."

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan kepada Sky News bahwa dia sedang menghubungi penasihat Trump mengenai masalah tersebut.

"Kami telah mendengar dari para penasihat Trump bahwa ia ingin masalah penyanderaan dan gencatan senjata Gaza diselesaikan sebelum ia menjabat. Kami berharap kedua belah pihak memahami pesan ini," katanya.

Ancaman Donald Trump

Sebelumnya presiden terpilih AS Donald Trump mengancam Hamas jika tidak segera  membaskan sandera Israel sebelum pelantikannya sebagai presiden AS pada 20 Januari 2025.

Sebelumnya, keluarga sandera menerbitkan video yang dibuat dengan Artificial Intelligent (AI).

Dalam video itu menunjukkan Yair Netanyahu, putra PM Israel seolah ditahan di terowongan Hamas.

Yair Netanyahu dalam video AI itu juga meminta Netanyahu untuk menyetujui gencatan senjata untuk membebaskan sandera di Gaza.

Keluarga sandera merilis video tersebut untuk menggambarkan kondisi sandera Israel yang ditahan oleh Hamas di Gaza.

Video itu juga mendesak pemerintahan Netanyahu untuk mengintensifkan upayanya untuk mencapai kesepakatan dan memulangkan mereka.

Serangan di Gaza Terus Berlanjut

Seperti diketahui gencatan senjata terbaru baru saja diberlakukan antara kelompok Hizbullah di Lebanon dengan Israel pekan lalu.

Kini perang di Lebanon mulai sedikit mereda.

Sementara di Gaza, Israel masih terus menggempur basis Hamas meski korban sipil tak bisa dihindari.

Terbaru, Rabu (4/12/2024) dini hari, dilaporkan seorang warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka ketika pasukan pendudukan Israel mengebom sebuah tenda yang menampung orang-orang terlantar di sebuah sekolah yang berafiliasi dengan UNRWA di kamp Al-Bureij di Jalur Gaza tengah.

Sementara itu, warga Palestina terus terjebak di Gaza utara, karena kamp Jabaliya telah menjadi sasaran penembakan artileri Israel yang hebat pada dini hari Rabu.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina (Gaza),  44.502 warga Palestina telah terbunuh, dan 105.454 terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023.

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini