Lebanon dan Israel telah saling tuduh melakukan pelanggaran, dan pada Senin Lebanon mengatakan pelanggaran tersebut telah berubah menjadi mematikan.
Satu orang tewas dalam serangan udara Israel di kota Marjayoun di Lebanon selatan, sekitar 10 km (enam mil) dari perbatasan dengan Israel, kata kementerian kesehatan Lebanon.
Keamanan negara Lebanon mengatakan serangan pesawat nirawak Israel telah menewaskan seorang anggota pasukannya saat ia bertugas di Nabatieh, 12 km dari perbatasan.
Keamanan negara menyebutnya sebagai "pelanggaran mencolok" terhadap gencatan senjata.
Belum ada komentar langsung dari pejabat Israel.
Pemerintah Israel tidak segera mengomentari laporan tersebut.
Indikasi Israel Mau Lanjutkan Perang Lawan Hizbullah
Tudingan kalau Israel cuma basa-basi menjalankan gencatan senjata di Lebanon dalam perang melawan Hizbullah, makin kencang seiring aksi semaunya tentara pendudukan negara Zionis tersebut (IDF).
Belakangan, sejumlah indikasi menunjukkan kalau Israel memang berniat melanjutkan perang dengan Hizbullah meski gencatan senjata baru berjalan beberapa hari dari 60 hari yang disepakati.
Baca juga: Israel Langgar Gencatan Senjata di Lebanon pada Hari Kedua, Maroun Al-Ras Dibombardir Artileri
Satu di antaranya indikasi itu adalah Israel belum mau memulangkan para pemukim Yahudi wilayah Utara mereka ke rumah masing-masing.
"Tentara Israel mengatakan bahwa perintah untuk tidak memulangkan penduduk daerah terbuka di utara di Galilea Barat dan Galilea Atas masih berlaku," kata laporan Khaberni, Sabtu (30/11/2024)
Tentara Israel (IDF) juga mengumumkan larangan kembalinya pengungsi Lebanon ke rumah-rumah mereka sendiri di berbagai daerah di Lebanon Selatan.
"Adapun pihak pemerintah Lebanon menyatakan kalau Israel beberapa kali melanggar gencatan senjata," tulis laporan tersebut.
Baca juga: Usir Halus Pasukan Israel yang Tak Mundur-mundur, Lebanon Tambah Tentara Jadi 10 Ribu Personel
Sebagai rincian, Tentara Israel mengumumkan larangan kembalinya pengungsi Lebanon ke 10 kota di Lebanon selatan, yaitu: Shebaa, Al-Habbariyeh, Marjayoun, Arnoun, Yahmar, Al-Qantara, Shaqra, Baraashit, Bater, dan Al-Mansouri, hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Larangan pemulangan warga, menurut pengumuman tentara Israel, juga meluas ke sejumlah desa di Lebanon selatan, termasuk Khiam, Al-Adisa, Naqoura, dan kota-kota lainnya.