News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Flu Misterius Menyebar di Kongo hingga Tewaskan Ratusan Orang, Bakal Jadi Pandemi Lanjutan?

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kementerian Kesehatan Masyarakat, Kebersihan, dan Jaminan Sosial DRC mencatat antara tanggal 10 hingga 25 November, sekitar 380 orang dilaporkan telah terjangkit penyakit misterius, sementara 27 orang diketahui meninggal di rumah sakit, dan 44 orang meninggal di rumah.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, BRAZZAVILLE - Penyakit misterius yang juluki "Penyakit X" tengah merebak di Republik Demokratik Kongo.

Tercatat, penyakit ini telah menewaskan sedikitnya 143 orang dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir.

Penyakit yang masih belum diketahui asal usulnya ini pertama kali terdeteksi tim ilmuwan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada akhir Oktober 2024 di provinsi Kwango, yang berada di bagian barat daya negara Afrika Tengah.

Namun penyakit ini kemudian menyebar luas di wilayah Kongo. Kementerian Kesehatan Masyarakat, Kebersihan, dan Jaminan Sosial DRC mencatat antara tanggal 10 hingga 25 November, sekitar 380 orang dilaporkan telah terjangkit penyakit misterius, sementara 27 orang  diketahui meninggal di rumah sakit, dan 44 orang meninggal di rumah.

Baca juga: Penyakit Misterius Mematikan Muncul di Kongo, Gejalanya Mirip Sindrom Flu, Ganggu Pernapasan

Sementara menurut laporan WHO pada per tanggal 8 Desember,  sekitar 406 kasus penyakit telah tercatat di Provinsi Kwango, dengan jumlah kematian sebenarnya di wilayah tersebut mencapai 143 korban jiwa yang sebagian besar didominasi anak-anak berusia di bawah 5 tahun.

“Jumlah kematian sebenarnya di wilayah tersebut sulit dipastikan, namun beberapa laporan menyebutkan sebanyak  143 orang telah meninggal,” kata tim ilmuwan WHO, mengutip dari CBS News.

Gejala Penyakit Misterius di Kongo

Menteri kesehatan provinsi Apollinaire Yumba mengatakan penyakit misterius yang menyerang negaranya mirip seperti gejala flu,  menyebabkan penderitanya mengalami demam, sakit kepala, batuk, pilek, dan nyeri tubuh.

"Ini adalah sindrom yang menyerupai sindrom flu dengan gangguan pernapasan pada beberapa anak dan pada beberapa orang yang telah meninggal," kata menteri tersebut.

Hal serupa juga turut dikonfirmasi para dokter setempat, mereka menjabarkan bahwa penyakit ini mirip dengan infeksi pernapasan. Namun sebagian besar masyarakat yang terinfeksi merupakan penderita kekurangan gizi.

Sejauh ini tim WHO telah mengumpulkan sampel untuk pengujian laboratorium, guna menganalisa klinis yang lebih rinci dari kasus yang terdeteksi serta menyelidiki dinamika penularan.

Akan tetapi karena akses ke wilayah tersebut sulit diakses pihak medis akibat jalan dan infrastruktur yang rusak alhasil proses pengujian sedikit terhambat.

“Daerah tempat wabah terjadi merupakan daerah terpencil, terletak sekitar 48 jam perjalanan darat dari ibu kota Kinshasa, Tidak ada laboratorium yang berfungsi di wilayah tersebut, dan infrastruktur komunikasi terbatas mempersulit situasi,” kata WHO.

Flu Kongo Bisa Jadi Pandemi Baru?

Belum diketahui secara pasti bagaimana penyakit ini bisa menular, namun para ahli telah memperingatkan tentang risiko penyebaran penyakit lebih lanjut dan mengatakan mereka tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa penyakit ini ditularkan melalui udara.

“Risiko penularan di tingkat global tetap rendah, tetapi karena dekatnya perbatasan dengan Angola, ada kekhawatiran penyakit ini dapat menjadi penularan lintas batas” ujar WHO.

Senada dengan WHO, Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menuturkan, agar masyarakat waspada terkait risiko penularan penyakit di Kango sambil  menunggu hasil dari temuan maupun investigasi dari Tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sejauh ini risiko penyakit flu misterius di Kango belum diklasifikasikan sebagai pandemi lantaran kematian akibat penyakit ini begitu cepat sehingga pasien-pasiennya yang terjangkit kemungkinan belum sempat menularkan penyakit yang dialami tersebut.

Mengantisipasi terjadi penularan penyakit mematikan itu, Pihak berwenang Hong Kong kini mulai meningkatkan tindakan pemeriksaan kesehatan untuk semua penerbangan yang datang dari pusat transit Afrika, menyusul risiko penyakit tak dikenal yang menewaskan sedikitnya 79 orang di Republik Demokratik Kongo.

"Sebagai tindakan pencegahan, [pusat tersebut] segera meningkatkan pemeriksaan kesehatan di bandara bagi penumpang pada semua penerbangan yang tiba di Hong Kong dari pusat transit."

Nantinya pelancong akan menjalani pemeriksaan suhu dengan petugas kesehatan, bagi mereka yang memiliki gejala dan merujuk kasus yang diduga langsung dirujuk ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini