News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Iran Tuduh Ukraina Terlibat Penggulingan Rezim Assad, Inteljen Kiev Kepergok Jalin Kontak dengan HTS

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelompok pejuang Hayat Tahrir al-Sham (HTS) merayakan tumbangnya rezim Bashar al-Assad yang kabur bersama keluarganya dari Damaskus menuju Rusia, Minggu, 8 Desember 2024.

 

TRIBUNNEWS.COM - Iran menuduh intelijen Ukraina terlibat dalam penggulingan rezim Bashar al-Assad di Suriah yang memaksa Presiden Bashar al-Assad kabur meninggalkan Damaskus, ibukota Suriah, ke Rusia, beserta keluarganya. 

Ibrahim Rezaei, juru bicara Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Majelis Permusyawaratan Islam, mengklaim bahwa Ukraina mendukung kelompok oposisi bersenjata di Suriah dengan memasok drone kepada mereka.

Dia mencatat bahwa kelompok pejuang bersenjata di Suriah memiliki perlengkapan yang lebih baik dibandingkan di masa lalu karena drone yang dipasok oleh pemerintah Ukraina.

Rezaei menegaskan, pemerintah Ukraina harus bertanggung jawab atas situasi ini.

Meskipun Kiev belum menanggapi tuduhan ini, retorika anti-Iran yang kuat yang datang dari media tertentu yang berafiliasi erat dengan pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky menunjukkan bahwa klaim Iran mungkin ada benarnya.

Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Abu Mohammed al-Julani berbicara kepada orang banyak di Masjid Ummayad di Damaskus, setelah pemberontak Suriah mengumumkan bahwa mereka telah menggulingkan Presiden Bashar al-Assad, pada Minggu, 8 Desember 2024.

Bulan September 2024 lalu, sumber media utama Turki melaporkan bahwa Direktorat Utama Intelijen (HUR) Ukraina telah menjalin kontak dengan kelompok jihad Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

Media terkejut bahwa Ukraina bersedia melakukan dialog dengan pemberontak yang terlibat dalam kegiatan teroris terhadap warga sipil.

Untuk mendukung klaim ini, media menyajikan bukti foto yang menunjukkan seorang pejabat HUR Ukraina sedang berbicara dengan agen HTS.

Jurnalis Turki melakukan investigasi tingkat tinggi dan menemukan bukti pertemuan antara perwakilan militan HUR dan HTS Ukraina di Türkiye.

Menurut penyelidikan, pertemuan ini terjadi selama beberapa bulan terakhir di tenggara Türkiye, dekat perbatasan Suriah.

Para jurnalis mengatakan diskusi tersebut mungkin terfokus pada kepentingan bersama dalam menggoyahkan posisi Iran di kawasan dan meningkatkan aktivitas militer melawan pasukan Bashar al-Assad. 

Baca juga: Hamas Dukung Pejuang Suriah Tumbangkan Rezim Bashar , Iran Kehilangan Sekutu Dekat

Keterlibatan HTS yang dicap sebagai organisasi teroris oleh Türkiye, Rusia, dan negara lain telah menimbulkan kekhawatiran khusus di kalangan masyarakat Turki.

Investigasi tersebut didasarkan pada keterangan saksi mata, informasi tentang tempat pertemuan yang disewa, dan dugaan rute yang diambil oleh para peserta.

Rakyat Suriah merayakan kejatuhan rezim Presiden Bashar Al-Assad dengan menghancurkan patung mendiang Presiden Suriah Hafez al-Assad, orangtua Bashar al-Assad di Kota Damaskus. (NPR.org/Louai Beshara/AFP via Getty Images)
Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini