Tak hanya menargetkan pusat Gudang militer, Israel mengklaim turut menembakan lebih dari 350 serangan udara ke seluruh Suriah.
Beberapa sasaran target yang telah diserang adalah lapangan udara, kendaraan militer, senjata anti pesawat dan lokasi produksi senjata di ibu kota Suriah, Damaskus, Homs, Tartus, dan Palmyra.
Serangan itu dilakukan Israel di tengah kemelut politik pasca kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) di bawah pimpinan Abu Mohammad al-Julani sukses menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad yang telah berkuasa 50 tahun.
Menteri Pertahanan Israel mengklaim serang Suriah itu merupakan bagian untuk menetralisir aset militer di negara tersebut usai jatuhnya Presiden Bashar Al Assad.
Sementara, PM Netanyahu mengatakan, militer Israel menyerang Suriah dengan maksud untuk mencegah aset militer tersebut jatuh ke tangan para pemberontak.
"Kami tidak berniat mencampuri urusan dalam negeri Suriah, tetapi kami jelas bermaksud melakukan apa pun yang diperlukan untuk memastikan keamanan kami," kata Netanyahu, dikutip dari Reuters.
(Tribunnews.com / Namira Yunia)