"Kami (di Vanuatu) sudah terbiasa dengan bencana… Anda biasanya dapat mendengar datangnya gempa bumi; Anda mendengar seperti gemuruh atau suara gemuruh yang dalam," ujarnya.
Akan tetapi, kali ini tidak ada peringatan sama sekali – hanya ada ledakan tiba-tiba.
Setidaknya 10 bangunan di Port Vila mengalami kerusakan struktural yang parah.
Beberapa bangunan yang menampung kedutaan besar, termasuk Kedutaan Besar AS dan Komisi Tinggi Inggris, paling parah terkena dampak.
"Bangunan itu baru saja hancur," kata Craig.
"Ada sekitar tujuh atau delapan bangunan [di area itu] yang mengalami kerusakan parah, dan saya perkirakan jumlah korban akan bertambah."
Serangkaian gempa susulan juga dilaporkan terjadi sepanjang malam.
Caroline Bird, warga Australia yang mengelola sebuah resor di Port Vila, mengatakan kepada ABC News bahwa "Mungkin saya bahkan tidak bisa menghitung jumlahnya."
Upaya Penyelamatan
Tim penyelamat berupaya keras untuk mencari korban selamat.
Tiga orang berkomunikasi dengan tim penyelamat dari bawah reruntuhan sebuah bangunan.
Foto-foto yang dibagikan oleh Kepolisian Vanuatu di Facebook menunjukkan tim penyelamat sedang menyaring puing-puing dengan tangan.
Mereka juga merangkak di bawah lantai bangunan yang runtuh.
Michael Thompson, salah seorang anggota tim penyelamat, mengungkapkan dalam sebuah posting Facebook bahwa tiga orang telah diselamatkan semalam dari sebuah gedung.
Namun, ia kemudian melaporkan bahwa salah satu dari mereka meninggal.
Baca juga: Gempa Magnitudo 7.4 di Vanuatu Tewaskan 14 Orang, Kemlu RI Pastikan Tak Ada Korban WNI