Thompson juga menambahkan bahwa tim penyelamat sangat membutuhkan alat pemukul jackhammer, ekskavator, dan air minum dingin.
Ia juga menyebutkan bahwa banyak penyelamat telah "bekerja sepanjang malam."
"Diperkirakan 116.000 orang dapat terkena dampak terburuk gempa bumi," kata Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan.
Namun, menurut Craig, sebagian besar kerusakan terjadi di satu wilayah tertentu.
"Daerah pinggiran Vanuatu sebagian besar tidak mengalami kerusakan, begitu pula sebagian besar orang yang tinggal di luar ibu kota," imbuhnya.
Bantuan Internasional
Negara tetangga Australia akan mengirimkan tim untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan, sementara AS dan Prancis juga telah menjanjikan bantuan.
"Kami mengalami Covid, lalu kami mengalami tiga badai tahun lalu. Jadi ini benar-benar hal terakhir yang kami butuhkan," kata Craig.
"Besok, Kamis (19/12/2024), bank-bank akan buka, kami butuh beberapa peralatan dari Australia agar internet bisa kembali normal yang akan segera kami dapatkan," ucapnya.
"Listrik akan kembali dalam beberapa hari, jadi kami sedang menderita sekarang, tetapi kami akan bisa melewatinya."
Vanuatu, negara kepulauan dataran rendah yang terdiri dari sekitar 80 pulau di Pasifik Selatan, terletak di sebelah barat Fiji dan ribuan kilometer di sebelah timur Australia utara.
Vanuatu terletak di wilayah yang aktif secara seismik, dan rentan terhadap gempa bumi besar dan bencana alam lainnya.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)