Anadolu Agency melaporkan serangan itu menargetkan sebuah tenda yang menampung para pengungsi dan sekumpulan warga sipil.
Tenda itu dimiliki keluarga Al-Amour. Sepasang suami istri tewas di tenda.
Sumber di Rumah Sakit Erop Gaza mengatakan pihaknya menerima tiga jasad dan merawat lima korban luka.
Sementara itu, dalam serangan terpisah, drone Israel menembakkan rudal ke sekelompok warga sipil di Al-Qarara, Khan Younis bagian selatan. Serangan itu menwaskan satu warga Palestina dan melukai dua lainnya.
Saat ini jumlah warga Palestina yang tewas karena serangan Israel telah mencapai lebih dari 45.000 orang. Kebanyakan dari pada korban adalah wanita dan anak-anak.
Bulan lalu Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan di Gaza.
Serangan terhadap fasilitas kesehatan
Baca juga: Negosiasi Gencatan Senjata Gaza Hamas-Israel di Titik Krusial, Ini Rincian Poin-Poin Kesepakatan
Sementara itu, LSM asal Swiss bernama Insecurity Insight mengatakan sudah ada ribuan serangan terhadap fasilitas dan tenaga kesehatan di tanah Palestina yang diduduki maupun Israel.
Menurut LSM itu, ada 1.567 serangan di Gaza yang menyebabkan fasilitas kesehatan rusak 279 kali.
Serangan tersebut juga menyebabkan 581 tenaga kesehatan tewas. Adapun 339 tenaga kesehatan ditahan.
Sementara itu, ada 335 serangan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Sebanyak 11 tenaga kesehatan tewas dan 92 lainnya ditahan.
(Tribunnews/Febri)