News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Susah Diwujudkan, Israel Terus-terusan Ajukan Syarat yang Sulit

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Serangan Israel terhadap lokasi penampungan warga Gaza menciptakan bola api. - Amerika Serikat dan mediator Arab terus melakukan usaha untuk mewujudkan gencatan senjata antara Hamas dengan Israel di Gaza. Namun, usaha tersebut masih susah diwujudkan, karena Israel terus mengajukan syarat yang sulit.

Di kamp Bureij di Gaza Tengah, keluarga-keluarga Palestina mulai meninggalkan beberapa distrik setelah tentara mengumumkan perintah evakuasi baru di X.

AS Masih Berharap Ada Gencatan Senjata

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan dirinya tetap berharap tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza.

Ia pun berjanji akan menggunakan sisa bulan masa jabatannya untuk mencapainya.

Namun, Blinken menolak untuk memprediksi keberhasilan setelah kekecewaan berulang kali terhadap upaya pemerintahnya untuk mengakhiri perang brutal selama 14 bulan di wilayah Palestina.

Potret kehancuran total di Jalur Gaza akibat agresi militer Israel selama lebih dari setahun sejak 7 Oktober 2023. Israel juga memblokade bantuan kebutuhan dasar warga Palestina yang akan memasuki Gaza. (khaberni/HO)

Baca juga: Jalur Gaza Hancur, Irlandia Pastikan Tangkap PM Israel Netanyahu jika Pergi ke Negaranya

"Lihat, saya berharap. Anda juga harus berharap. Kita akan menggunakan setiap menit, setiap hari, setiap minggu yang tersisa untuk mencoba menyelesaikan ini," kata Blinken, dikutip dari Al Arabiya.

"Namun saya tidak ingin mengambil risiko menebak berapa kemungkinannya," katanya di Council on Foreign Relations.

Blinken mengatakan bahwa Hamas menunjukkan lebih banyak fleksibilitas karena kerugian yang ditimbulkan pada pelindungnya, Iran.

Menlu AS itu mengulangi desakannya bahwa mengakhiri perang merupakan kepentingan Israel dan perlu ada kesepakatan mengenai tata kelola pascaperang, menolak sikap agresif Israel yang mendukung kehadiran jangka panjang di Gaza.

"Jika mereka (Israel) akhirnya memegang kendali (Gaza), mereka akan menghadapi pemberontakan selama bertahun-tahun. Itu bukan kepentingan mereka," ungkap Blinken tentang Israel.

Baca juga: Kaleidoskop 2024 Perang Gaza: Bagaimana Sejarah Konflik Israel-Palestina?

"Jadi Gaza harus diterjemahkan ke dalam sesuatu yang berbeda yang menjamin bahwa Hamas tidak bertanggung jawab dengan cara apa pun, bahwa Israel tidak harus bertanggung jawab, dan bahwa ada sesuatu yang koheren yang mengikutinya," katanya.

Presiden terpilih AS Donald Trump telah berjanji memberikan dukungan penuh kepada Israel tetapi juga telah menyuarakan keinginannya untuk mendapatkan kesepakatan.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini