Sementara itu, Sharaa mengatakan bahwa keterlibatan Suriah di Lebanon sebelumnya memiliki pengaruh yang negatif.
“Suriah merupakan sumber kekhawatiran dan gangguan, dan campur tangannya dalam urusan Lebanon bersifat negatif," kata Sharaa, dikutip dari Asharq Al-Aawsat.
Namun ia berjanji, mulai saat ini tidak akan ikut campur tangan dengan Lebanon dalam hal negatif.
“Suriah tidak akan lagi menjadi contoh campur tangan negatif di Lebanon,” jelasnya, sambil berjanji akan menghormati kedaulatan Lebanon.
Sebagai informasi, Jumblatt merupakan seorang kritikus lama keterlibatan Suriah di Lebanon.
Pada masa pemerintahan ayah Bashar Al-Assad, Hafez Assad, Walid Jumblatt menyalahkan atas pembunuhan ayahnya sendiri pada beberapa tahun 1977.
Saat itu, ayah Jumblatt, Kamal disergap dan dibunuh selama intervensi militer Suriah dalam perang saudara Lebanon.
Jatuhnya Rezim Assad
Seperti diketahui, Bashar Al-Assad telah berkuasa dengan ayahnya di Suriah sejak tahun 1971.
Selama masa pemerintahannya, Assad diduga telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan melakukan penyiksaan.
Tidak hanya itu, perang saudara Suriah yang berlangsung hampir 14 tahun menewaskan telah menewaskan 500.0000 warga.
Banyak tempat yang ditemukan dengan terdapat puluhan mayat yang diduga korban pemerintahan Assad.
Seperti, kuburan massal hingga gudang obat-obatan.
Sementara Al-Assad telah digulingkan oleh kelompok oposisi dalam serangan besar-besaran yang berpuncak pada perebutan ibu kota Damaskus pada Minggu.
Setelah digulingkan, Assad dilaporkan kabur dari Suriah dan berada di Moskow setelah mendapat tawaran suaka dari Rusia.
Hal tersebut dilaporkan oleh kantor berita Rusia, Interfax pada Minggu (8/12/2024).
Tak sendiri, Assad dikabarkan kabur dari Suriah bersama keluarganya.
Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Peskov.
Peskov mengatakan Assad telah diberi suaka di Rusia, dan mengatakan keputusan itu dibuat oleh Presiden Vladimir Putin.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Konflik Suriah